AREA BASAH

Friday, March 25, 2016

Cerita Sex , Binalnya si Vera yang pendiam.

AGEN DOMINO.

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa



apa kabar nich pembaca... pasti udah gak sabar ya nunggu cerita-cerita selanjutnya... ok cerita kali ini cerita nyata tentang hubunganku dengan temanku yang sering curhat ke aku, sampai-sampai aku manfaatin deh...hahahha...salah tempat curhat kayaknya...

namanya Vera (18), salah satu idola di kelasku, banyak dari teman-temanku yg memperebutkannya. namun akulah yg beruntung karena ia adalah teman sekelompokku waktu ospek lalu, jadi aku yg lebih akrab dengan dia. Vera orangnya agak pendiam, namun bila udah saling kenal sih biasa. dia sudah punya pacar namun sekarang lagi LDR jadi sering kesepian.

saat-saat inilah ia sering sekali menemui aku dan melacur (melakukan curhat...heheheh), katanya aku enak untuk di ajak bicara dan nyambung lah, sehingga kamipun selayaknya sahabat karib. saking seringnya ia main kerumahku, akupun tidak sungkan-sungkan lagi memasukkannya ke kamar saat ia sedang main ataupun melacur.

pada suatu pagi, aku di bangunkan oleh budhe ku, ia bilang bahwa Vera sudah menunggu ku di bawah. akupun meminta budhe menyuruh Vera ke atas sendiri karena aku memang sedang malas-malasny untuk bangun.

setelah membuka kamar dan masuk, ia langsung saja memelukku sambil menangis. kontan aku kaget dengan perbuatannya itu.

"kenapa kamu menangis pagi-pagi gini Ver?" tanyaku.

dia tidak menjawab malah semakin kencang menangisnya.

"ya udah, kalau kamu masih mau menangis, kamu menangis dulu sampai puas. aku mau cuci muka dulu."kataku sambil pergi ke kamar mandi dan cuci muka. 

setelah cuci muka aku kembali ke Vera yg masih sesenggukan menahan tangisnya.

"gimana udah puas nangisnya?" tanyaku.

dia hanya mengangguk menjawab pertanyaanku tadi. namun setelah aku kutanya sebab ia datang dan menangis ia menceritakan bahwa pacarnya telah memutuskan dia tadi pagi dan ia mendengar suara perempuan di dekat pacarnya tersebut. akupun mendengarkan dengan senang hati dan coba untuk menghibur dan menenangkan hatinya.

setelah ia mampu tertawa keadaan menjadi hangat lagi dan diapun memelukku erat-erat, sampai aku bisa merasakan kekenyalan buah dadanya yg aku taksir 36B. aku langsung saja berpikiran jorok tentang dia. aku langsung membalas pelukannya dan mencuri-curi kesempatan memegang payudaranya. ia hanya diam saja dan tidak mencoba menghalangi aku. akupun memberanikan diri mengecup bibirnya dan ia membalas dengan ganasnya. mungkin ia ingin membalas sakit hatinya dengan kekasihnya yg selingkuh itu.

moment tersebut tentu saja tidak aku sia-siakan. terus terang sebenarnya aku memimpikan saat seperti ini dengannya. tanganku bergerilya mencari sasaran remas. tangan kanku meremas susunya yg besardan tangan kiriku mencoba membuka pakaiannya.

setelah terbuka aku langsung mengalihkan ciumanku ke bawah. pertama ke susunya yg besar tersebut. aku mengecup dan menjilatinya ergantian kiri dan kanan. sesekali aku sedot kuat-kuat sambil ku gigit kecil putingnya yg bewarna pink kecoklatan sehingga menimbulkan munculnya warna merah yg kontras dengan warna kulitnya yg putih bersih. tanganku tak tinggal diam dengan mengobok-obok memeknya yg di tumbuhi sedikit bulu. Vera hanya mampu mendesah merasakan kenikmatan yg sedang aku berikan.

"essshhhh.....aghhhh...eeennnaaak tyo" desahnya.

akupun akhirnya tidak tahan dan melepas semua pakaian yg aku pakai hingga terlihat sudah kontolku yg mengacung bebas. Vera langsung menggenggamnya dan mulai mengocok nya. dan tidak lama aku rasakan basah dan jauh lebih nikmat lagi saat melihat ia mulai mengulum kontolku. ia menyedot kontolku dan lidahnya pandai menari membasuh kontolku. sedotan sedotannya sungguh terasa nikmat sekali. aku tidak tinggal diam dengan beralih menciumi dan menjilati memeknya. sungguh sempurna aku rasa memeknya dengan warna kemerahan dan daging kecil di sebelah atasku sedot dan ku gigit-gigit kecil. kami layaknya angka 69.

"enak Ver, teee...teerrruuuuusss" desahku.
"tyo masukin aja langsung aku udah g tahan" katanya.

akupun tidak menunggu perintah kedua, dan langsung mengeksekusi selangkangannya. tanpa kesulitan yg berarti aku berhasil memasukkan kontolku kedalam memeknya semuanya. akupun langsung mengoyangkan pantatku dengan irama yg tidak beraturan. terasa remasan-remasan dinding memeknya pada kontolku.

"tyo kontolmu besar banget.... enak... kenapa gak dari dulu sih" desahnya mulai ngaco.
"memekmu juga enak Ver" jawabku.

hampir setengah jam lebih kami bercinta dengan berbagai gaya dan akupun merasa hampir mencapai orgasmeku.

"Ver, aku udah mau nyampek nich" teriakku "di keluarin dimana".
"aku juga, di dalem aja gak apapa" sahutnya.

tidak lama kami merengkuh orgasme hampir bersamaan. aku menyemburkan spermaku di dalam rahimnya. kami terkulai lemas dan akupun lunglai di atas Vera tanpa mencabut kontolku dari dalam memeknya.

setelah tenagaku agak terkupul lagi aku mlepas kontolku dan membersihkan diri. begitu pula Vera. kamipun mengobrol untuk memecah keheningan.

"kamu hebat banget Ver, sudah sering ML ya?" godaku.
"aku sering melakukannya sama si brengsek itu, sekarang ia malah tidur dengan cewek lain makanya aku balas sekarang" jawabnya ketus.
"hahaha....tapi gak rugi kan main sama aku" sambil aku cubit susunya.
"hahah...ya juga sih...makasih ya Tyo udah mau jadi temanku" katanya sambil tersenyum genit.

tidak terasa kami di dalam kamar sudah hampir 2,5 jam. dan iapun pamit pulang. namu sebelum ia pulang aku melakukan quicky tnpa harus melepas baju. hanya sekedar membebaskan kemaluan kami. sekitar 5 menit kami sudah mencapau orgasme yg ke dua. kamipun membenarkan pakaian bawah kami dan keluar kamar. aku mengantarkannya sampai garasi rumahku. di garasi kami frenchkiss sekali lagi.

setelah kejadian itu kami sering melakukannya lagi saat ada kesempatan. kini pjam terbangku tentang seks lumayan tinggi juga. dengan adanya bidadari-bidadari dalam kehidupanku.


AGEN DOMINO

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa

No comments:

Post a Comment