AGEN POKER
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa
Perkenalkan namaku Gugun, usiaku sekarang 29 tahun, tinggi 172, berat 65
kg, aku seorang pol*si dan berwajah rupawan. mungkin Juragan masih
ingat beberapa ceritaku sebelumnya, wajahku yang membawaku menjadi
polisi dan dari wajahku pula aku dapat menikmati beberapa wanita. Bukan
sombong tetapi itulah kenyataanya dan di forum ini aku hanya ingin
berbagi. Tetapi bagaimanapun juga, aku tetaplah manusia biasa yang ingin
di koment dan doyan ijo-ijo! Hehehee…gak maksa kok.
Sudah menjadi keharusan bagi seorang po**si sepertiku untuk selalu siap
dikondisikan dimana dan kapan saja. Walau sebenarnya jika boleh memilih
aku akan lebih memilih berdinas di kota tempatku berasal saja, tetapi
apa boleh buat ternyata aku malah pindah disebuah polsek yang jauh dari
kota. Yah, sebuah kecamatan baru yang tercipta dari pemekaran wilayah
dibagian barat Jawa Timur bahkan berada diperkampungan dan dekat hutan
sehingga membuatku jomblo karena istri ogah ikut. Setiap hari tidak ada
yang dikerjakan selain stanby di polsek karena disamping semuanya
relatif aman sebagian besar masyarakat masih menganggap pol*si itu
menakutkan, keras dan tegas sehingga malas untuk mengadu atau melaporkan
sesuatu.
Untuk mengusir jenuh aku selalu berburu itupun hanya menggunakan senapan
angin, dengan mangsa burung dan sejenisnya. Hingga suatu hari, secara
kebetulan aku bertemu dengan Pak Heri seorang polisi hutan yang sedang
kesakitan karena terjatuh saat memanjat pohon untuk mengambil sarang
burung. Akupun menolongnya dan membawanya ke Puskesmas kemudian aku
antar ke rumahnya karena kebetulan searah dengan polsek. Begitu sampai
dirumahnya (mertua) aku dikejutkan dengan 3 wanita cantik yang menyambut
Heri dan menanyakan keadaanya. Aku tidak menyangka ternyata ada mahluk
secantik bidadari di desa seperti ini, gumamku dalam hati. Akupun
diperkenalkan dengan mereka, yang paling tua adalah Wiwit, Wiwik (istri
Heri) dan yang paling muda adalah Winda.
Emang benar kata orang, ngobrol dengan wanita cantik waktu akan terasa
begitu cepat! Akhirnya menjelang gelap akupun berpamitan dan sepanjang
jalan terus teringat akan wajah cantik dan senyum manis mereka terutama
Wiwit yang merupakan janda kembang di desa itu. Wajahnya sangat mirip
dengan Wiwik, bahkan banyak orang yang mengira mereka kembar tidak
terkecuali Heri yang pernah salah peluk disaat awal berpacaran dengan
Wiwik. Esoknya aku kembali kerumah Heri dengan berpura-pura menanyakan
keadaanya, padahal jauh dihatiku aku ingin melihat Wiwit yang semalam
sampe membuatku mimpi basah (hehehehehe_lucu).
Gayung bersambut, ternyata Heri membaca gelagatku dan mendukungku jika
memang ingin mendekati Wiwit. Dari ceritanya, sudah banyak yang mencoba
mendekati dan melamar Wiwit tetapi semuanya ditolak. Tetapi dia melihat
kakak iparnya itu sering mencuri pandang kearahku saat kemarin sore
mengantarnya, Heri yakin kakak Iparnya itu terpesona padaku. Wajahnya
mungkin mirip Wiwik tetapi Wiwit jauh lebih hot jika dilihat dari bodi,
penampilan dan toketnya, sangat bohay. Akupun diberitahu kesukaanya,
kebiasaanya dan yang pasti celah untuk memikat hatinya.
Sesuai rencana Heri, akhirnya aku ngekost dirumahnya karena kebetulan
rumah peninggalan mertuanya cukup besar dan ada beberapa kamar yang
kosong. Awalnya Wiwit cukup terkejut dengan kepindahanku di rumahnya dan
lebih tepatnya disebelah kamarnya. Rona wajahnya tampak malu-malu,
sikapnya gugup dan sering salah tingkah. Satu, dua, tiga hari kemudian
aku semakin akrab dengan keluarga Heri terutama Wiwit bahkan tak jarang
kami makan dan nonton TV beramai-ramai. Tetapi tidak ada kemajuan
tentang hubunganku dengan Wiwit, akibatnya aku hanya bisa coli sambil
mengintip Wiwit yang sedang tidur dari celah dinding kamarku.
Hingga suatu malam sekitar pukul 00:30 sambil menunggu pertandingan
bola, aku nekat memancingnya dengan memutar bokep dari laptopku.
Suaranya agak aku keraskan agar terdengar dari kamarnya dan ternyata
cukup manjur. Kulihat Wiwit sering menatap kearah kamarku, tengok kanan
dan kiri sambil sesekali terlihat tanganya meremas toket jumbonya yang
36B. Sekitar pukul 01:45 menjelang pertandingan bola aku mematikan
laptopku dan itu jelas sangat mengecewakan Wiwit. Seperti dugaanku Wiwit
pun keluar kamarnya menuju kamar mandi yang berada jauh dibelakang dan
tanpa sepengetahuanya aku mengikutinya dari belakang.
Awalnya Wiwit hanya duduk di tepi bak mandi namun seiring dengan
gejolak nafsunya, perlahan namun pasti tanganya mulai merayap menuju
selangkanganya. Oooohhhh…ternyata sudah tidak memakai CD dan mulailah
adegan ngewek vagina. Dengan jari telunjuknya Wiwit mulai mengocok
vaginanya dengan cepat, dengan mata memejam dan wajah mendongak keatas
menikmati rasa yang mungkin lama di idam-idamkan. Buru-buru aku
melepaskan CD dan kaosku, dengan hanya terbelit kain aku mendorong pintu
kamar mandinya karena aku tahu kamar mandinya tidak berkunci.
‘aaaaaaaa…apa-apa Mas, masuk kok gak ketuk pintu dulu? Katanya terkejut
“maaf…aku…aku ingin mengatakan sesuatu! Kataku tegas
‘kan bisa ngobrol diluar?! Katanya
“maaf…aku…aku ingin mengatakan sesuatu! Kataku tegas
‘kan bisa ngobrol diluar?! Katanya
Tapi aku tidak perduli dan mengganjal pintu kamar mandinya dengan
kursi. Tanpa dia duga, aku langsung membuka sarungku dan terlihatlah
pistol kebangganku sedang menegang hebat seakan menodongnya. Jinak-jinak
merpati, awalnya menolak tetapi menikmati…. dengan segala rayuan dan
bujukan aku terus merayunya.
“udahlah…kita kan sama-sama dewasa, sama-sama butuh teman
berbagi…kataku sambil terus mendekat ke tubuhnya tetapi Wiwit hanya
menggeleng. Dengan sigap aku menangkap tubuhnya yang mengambil
ancang-ancang kabur dan langsung memeluknya erat-erat. Aku ciumi pipi
dan lehernya sambil tangan mengarah ke toket jumbonya. Aku tahu
penolakan itu hanya kepura-puraanya saja karena bibirnya diam membisu
tanpa sepatah kata, kata orang tua dulu diam itu IYA!!!
Aaaaaaaahhhh…aroma alami tubuhnya sungguh menggairahkan membuatku
semakin bernafsu mencumbunya, menciumi dan sesekali menghisap lehernya.
Emuah…emuah..emuah… eeeeeeeemmmmuuuuuaaaaaaccc hhhhhhhhhhhh….
Hanya dalam hitungan menit, tangan Wiwit membalas cumbuan dan
elusanku dengan genggaman di penisku yang keras. UUUuuuhhhh…akhirnya!!
sambil berdiri kami bercinta, saling meraba, saling memanja dan mengelus
kemaluan tanpa malu-malu lagi. Hemmmmmmmm…kocokan tanganya mulai
kurasakan dan itu aku sambut dengan kocokan yang sama di vaginanya.
‘kalau ada yang bangun bagaimana? Bisik Wiwit
“mmmm…dikamarku aja ya? Ajakku
‘heem…ayOo!! jawabnya singkat padat dan nikmat
“mmmm…dikamarku aja ya? Ajakku
‘heem…ayOo!! jawabnya singkat padat dan nikmat
Dengan mengendap kami berjalan beriring menuju kamarku dan begitu
masuk kamar kami langsung bergulat penuh nikmat. Saling merangsang
daerah selangkangan dengan jilatan dan hisapan yang menggairahkan
rangsangan. Dengan 69 style kami terus memainkan kelamin dengan sesuka
hati kami. Ah…ah…ah…ah…ah…aaaaaaahhhhhh…. aku cium vaginanya yang
semakin basah sambil terus mengobok-obok vaginanya dengan 2 jari.
Pantatnya yang mulus tak bernoda mengisyaratkan bagaimana Wiwit merawat
tubuhnya, membuatku tidak sungkan-sungan melahap selangkanganya tanpa
terkecuali. Begitu tembem, empuk dan hangat, merekah diantara jembutnya
yang lembut dan tipis sangat kontras dengan bodinya.
‘Masssss….masssss…ayo buruan, nanti ada yang tahu! Ucapnya
“iya sayangku…manisku…cintakuuuuuu…jawabku merayu
“iya sayangku…manisku…cintakuuuuuu…jawabku merayu
Dengan berdoggy style aku menusukkan penisku dari belakang dan
BLEEEEEEEEEESSSSSSSSSS… pas banget lubang vaginanya dengan penisku,
sungguh hangat bahkan cenderung panas memanaskan seluruh penisku.
Gerakan otot vaginanya yang menegang dan menahan serasa menghimpit dan
menghisap kuat penisku. AH…AH…AH…AAAAAAAHHHH…AH… desis Wiwit sambil
menggigit bantal di bawahnya.
ZLEEEEBBBB…ZLEEEEEEBBBB…ZLEEEEEEEEEBBBBBBB… vaginanya benar-benar
istimewa, pujiku dalam hati.
‘UUUUUUUuuuuhhhh..enaaaakkk…banget Massssss… hemmmm!! puji Wiwit sambil mendesah
‘aku ingin setiap hari merasakanya Massss…mau kan?? Pintanya
“tentu sayaaaaang…kita kan sudah serumah, lagian kamar kita bersebelahan jadi setiap malam bisa lembur!! Jawabku antusias
‘mmmmm…pelurumu gede banget Mas, sangat berasa!! Pujinya
‘aku ingin setiap hari merasakanya Massss…mau kan?? Pintanya
“tentu sayaaaaang…kita kan sudah serumah, lagian kamar kita bersebelahan jadi setiap malam bisa lembur!! Jawabku antusias
‘mmmmm…pelurumu gede banget Mas, sangat berasa!! Pujinya
Segala puja dan puji yang terucap dari mulut manisnya membuatku
semakin bersemangat dan memacu aku untuk semakin ingin dipuji, akupun
mempercepat goyangan maju-mundur penisku. Semakin cepat, semakin kuat,
semakin dalam dan teruuuuusss….terus tanpa henti hingga membuat toketnya
yang menggantung berayun hebat menggoda aku untuk meremasnya. Dengan
sedikit membungkuk aku memegangi kedua toketnya, meremas dan memijitnya
sambil memilin ujung putingnya yang mancung.
AUW…AUW,..OOOOOOOUUUGGHHH…AAAAAAAAAAHHHH…hee eemmmmmmmmmmmmmm
Desahan dan rengekan memanja tidak dapat terbendung dan bersahutan
dari mulutku dan mulutnya bergantian. Ranjang pun berderit hingga
memaksaku untuk menghentikan goyangan liarku. Dengan penuh pengertian
Wiwit membersihkan penisku dari lendir vaginanya dengan sapu tangan dan
kemudian dibilas dengan kuluman mulutnya. hemmmm… aku terhenyak pada
hisapanya yang kuat dan dalam, hingga begitu jelas terasa palkon ku
masuk diujung tenggorokanya yang empuk, lembut dan hangat dibelai deru
nafasnya yang memburu.
SLUUUUUUURRRRPPPP…SLUUUuUUUURRRPpppp…hemmmm… mmmmm…
Setelah cukup puas berkaraoke, Wiwit menuntunku agar tidur terlentang
dikarpet lantai untuk W.O.T agar tidak berderit. Dengan memamerkan
toket jumbonya yang sintal dan kenyal, Wiwit memasang wajah mesum dan
mulai menduduki penisku. BLESSSSSSSSSSS… tanpa kesulitan Wiwit bertahta
diatas penisku, menggerakan naik-turun sambil kedua tanganya meremas
toketnya. AH…AH…AAAAAHHH… aku tak kuasa menahan nikmat yang dia berikan,
himpitan dan goyangan memutarnya semakin cepat, semakin menghimpit
penisku dan otomatis semakin nikmat kurasa.
Tak kuat menahan nikmat yang berlebih, aku menarik tubuh Wiwit
kebawah kedalam pelukanku untuk memberi kesempatan penisku menurunkan
ketegangan otot. Emuah…emuah..emuahhhh.. kami berciuman hebat, bergulat
sambil saling memilinkan lidah dan bertukar ludah. Aaaahhhhh… sungguh
luar biasa nafsunya, lebih dari malam pertama!!! Setelah kurasa cukup,
aku mempererat pelukanku ke tubuhnya dan dengan tetap berciuman aku
menusuk-nusuk vagina Wiwit dari bawah dengan hentakan-hentakan kuat.
SSSSSSSSSSSSSSSSSSsssttttss…mmmmmmmm…mmmmmmmm. ….aaaaaaaaahhhhhhmmmm…
‘Mantap Masssssssss…OOOouuuuggghhh…Mas Hebat!! Pujinya
‘mmm…Mas…aku hampir dapet (orgasme) untuk yang ketiga kalinya Masssss….bisiknya
“dikit lagi…aku juga hampir….mmmmmmmmm…jawabku
‘mmm…Mas…aku hampir dapet (orgasme) untuk yang ketiga kalinya Masssss….bisiknya
“dikit lagi…aku juga hampir….mmmmmmmmm…jawabku
Akupun mempercepat goyanganku, terus dan teruuuuuuuuuusssssss….hingga
akhirnya membuat sekujur tubuh Wiwit mengejang hebat dan bersamaan
dengan itu lahar hangat vaginanya melumuri penisku. Aaaaaaahhhh…selang
beberapa detik kemudian akupun memuntahkan sperma hangatku.
CROT….CROOOOOOOTTTTTT…CROOOOOOTTTTTTT….CROT. .. begitu banyak hingga tak
tertampung vaginanya dan meluber menuruni penisku terus menuju kebawah
hingga akhirnya membasahi karpet. Sambil memeluk erat-erat tubuhku,
Wiwit menciumi leherku, menghisapnya dambil jari lentiknya mengelus-elus
coklat batanganku.
‘hemmmm…Mas…mau kan menikahi aku?! Tanya Wiwit
“apa kamu mau menjadi yang kedua dan tanpa status?? Jawabku
‘Heri sudah cerita semuanya kok, istri Mas kan di kota… aku istri yang di kampung! Jawabnya dengan senyum merayu
“dengan senang hati sayaaaang!! Jawabku
‘oya…Wiwik dan Winda tidak keberatan kok malah seneng mempunyai kakak seorang pol*si setampan Mas Gugun! Katanya mengejutkan aku
“tapi kenapa kamu tadi menolakku dan takut terdengar?? Tanyaku heran
‘mereka meminta kita menikah dulu! Jawabnya
“apa kamu mau menjadi yang kedua dan tanpa status?? Jawabku
‘Heri sudah cerita semuanya kok, istri Mas kan di kota… aku istri yang di kampung! Jawabnya dengan senyum merayu
“dengan senang hati sayaaaang!! Jawabku
‘oya…Wiwik dan Winda tidak keberatan kok malah seneng mempunyai kakak seorang pol*si setampan Mas Gugun! Katanya mengejutkan aku
“tapi kenapa kamu tadi menolakku dan takut terdengar?? Tanyaku heran
‘mereka meminta kita menikah dulu! Jawabnya
Benar saja, keesokan harinya kami mendatangi seorang Kyai untuk
menikahkan kami dan hanya disaksikan Pak RT dan Pak Sekdes saja sekalian
sebagai saksi. Sejak hari itu, kehidupanku berubah drastis terutama
yang berkaitan dengan sex. Aku yang biasanya seminggu pulang sekali kini
2 minggu lebih baru pulang ke kota menyetorkan sisa sperma kepada istri
pertamaku. Tidak pagi, tidak siang ataupun malam, jika berhasrat aku
langsung mengajak Wiwit berML ria karena setiap hari serasa seperti
bulan madu….
Memasuki bulan kedua pernikahanku dengan Wiwit, perlahan namun pasti
kejenuhan kembali melanda hati dan jiwaku. Aku mulai melirik Wiwik
istrinya Heri dan Winda yang tidak lain keduanya adalah adik iparku.
Semua makin menjadi saat secara tidak sengaja Wiwit keceplosan bahwa
Wiwik menyukaiku, menurutnya jika dia belum menikah maka dia akan dengan
senang hati akan mengejar cintaku dan jika aku bukan kakak iparnya maka
dia rela menjadi selingkuhanku. Mendadak akupun besar kepala, efeknya
timbul dalam hatiku untuk mendekati dan menaklukkan Wiwik. perlahan
akupun menggali informasi tentang kebenaran cerita itu dan agar tidak
menimbulkan curiga akupun bertanya setengah bercanda.
“Wiwik Cuma bercanda Mah, jangan dimasukin hati… masa jeruk minum jeruk! Kataku menenangkanya sekaligus mencari tahu
‘aku tahu Wiwik bagaimana Wiwik Mas, pokoknya awas aja kalau Mas Gugun macem-macem aku bakal aduin…!! katanya dengan nada ketus
“aduin kemana Mah? Tanyaku singkat
‘aduin ke Istri pertama Mas, biar rame sekalian!! Katanya mengejutkan aku
“udah-udah jangan ngelantur, kita kelon aja yuk?! Ajakku sambil meremas toket kirinya
‘aku tahu Wiwik bagaimana Wiwik Mas, pokoknya awas aja kalau Mas Gugun macem-macem aku bakal aduin…!! katanya dengan nada ketus
“aduin kemana Mah? Tanyaku singkat
‘aduin ke Istri pertama Mas, biar rame sekalian!! Katanya mengejutkan aku
“udah-udah jangan ngelantur, kita kelon aja yuk?! Ajakku sambil meremas toket kirinya
Setelah perbincangan panas itu, kami bercinta dengan hebat
seakan-akan Wiwit ingin membuktikan bahwa dialah yang terbaik buatku dan
bukan Wiwik. anehnya aku merasa sebaliknya, malam itu aku membayangkan
sedang mengentot Wiwik. sangat mudah bagiku membayangkan itu karena
wajah mereka cukup identik, hanya dengan memejamkan mata semua seperti
nyata. Yang membedakan mereka hanyalah rambut dan dada, Wiwit rambutnya
panjang terurai sedangkan Wiwik pendek serta lebih sering berjilbab
serta memiliki toket sedikit lebih kecil darinya.
Karena kecapekan aku bangun kesiangan, Wiwit pergi ke pasar sedangkan
Heri mengantar Winda sekolah dan langsung ke hutan. Tinggalah aku dan
Wiwik dirumah sendiri, berbekal cerita Wiwit akupun mencari kesempatan
mendekati Wiwik. dengan penuh percaya diri aku keluar kamar dengan hanya
mengenakan handuk, menuju ke kamar mandi yang berada di belakang dapur.
Sambil berjalan, aku sengaja mencolek pantat Wiwik yang sedikit
menutupi jalan.
‘Auw…Massss, tanganya jahil banget! Kata Wiwik
“salah sendiri parkir pantat ditengah jalan! Jawabku cengengesan
‘alasan, bilang aja pantatku lebih seksi dari Mbak Wiwit! Jawabnya menjurus
“mmmmmm…iya bener banget, pantatmu lebih seksi dan sintal! Jawabku sambil meremas pantatnya dan kabur menuju kamar mandi
‘aduuuuhhh…aku aduin lho!! Teriaknya sambil menggedor pintu
“hahahahaaa…kasihan gak bisa masuk! Huuuuu…jawabku meledek sambil buru-buru membuka handuk dan CD
‘awas ya!! Teriak Wiwik sambil mendorong pintu yang sudah aku buka kuncinya
‘Aaaaaaaaaaaaaa….iiiiiiiiiihhhhhhh….teriak Wiwik sambil menutup mata
“salah sendiri parkir pantat ditengah jalan! Jawabku cengengesan
‘alasan, bilang aja pantatku lebih seksi dari Mbak Wiwit! Jawabnya menjurus
“mmmmmm…iya bener banget, pantatmu lebih seksi dan sintal! Jawabku sambil meremas pantatnya dan kabur menuju kamar mandi
‘aduuuuhhh…aku aduin lho!! Teriaknya sambil menggedor pintu
“hahahahaaa…kasihan gak bisa masuk! Huuuuu…jawabku meledek sambil buru-buru membuka handuk dan CD
‘awas ya!! Teriak Wiwik sambil mendorong pintu yang sudah aku buka kuncinya
‘Aaaaaaaaaaaaaa….iiiiiiiiiihhhhhhh….teriak Wiwik sambil menutup mata
Sengaja aku memancingnya mendorong pintu yang sudah aku buka
kuncinya, hingga begitu pintunya terbuka terpampanglah tubuh bugilku
lengkap dengan penis yang mengacung ke arahnya. Tanpa membuang waktu aku
menyeret Wiwik masuk kedalam kamar mandi. Tidak ada penolakan berarti,
namun mata Wiwik masih saja ditutupi dengan kedua tanganya. Tanpa
basa-basi aku mendekapnya erat-erat dan memaksa tanganya menyentuh
penisku. Mendadak suara Wiwit terdengar berteriak memanggilku untuk
membantunya membawakan beras yang baru dibelinya. Wiwik yang terkejut
spontan menarik dirinya dengan mendorong tubuhku tetapi tetap aku tahan
sambil menutup kembali pintunya dan menguncinya dari dalam.
‘tok…tooookkk…tokkk…Mas, buruan mandinya! Teriak Wiwit
“entaaarrr…nih juga baru BAB, masukin aja sendiri! Jawabku
‘Wiwik mana Mas!?? Tanya Wiwit
“gak tahu…waktu aku bangun dia sudah gak ada, cari aja di kebun belakang! jawabku
“ssssssttttt…jangan bicara, jika tidak ingin kakakmu tahu!! Bisikku lirih di telinga Wiwik seraya mengancam
“entaaarrr…nih juga baru BAB, masukin aja sendiri! Jawabku
‘Wiwik mana Mas!?? Tanya Wiwit
“gak tahu…waktu aku bangun dia sudah gak ada, cari aja di kebun belakang! jawabku
“ssssssttttt…jangan bicara, jika tidak ingin kakakmu tahu!! Bisikku lirih di telinga Wiwik seraya mengancam
Dan kesempatan langka itu aku manfaatkan untuk menggerayangi lekuk
tubuh Wiwik, aku tarik resleting dibelakang dasternya hingga ke pinggang
dan langsung meremas kedua toketnya yang masih terbungkus BH dari
belakang. Ooooohhh…terus kuremas sambil kuciumi lehernya! Wiwik yang
takut ketahuan tidak berani bersuara apalagi menolak, apalagi Wiwit
masih terdengar mondar-mandir di depan kamar mandi. Hemmmmm…begitu
mendebarkan, penuh sensasi dan membuat jantungku berdegub kencang.
Dari belakang aku terus meningkatkan tempo cumbuanku, ciuman
dilehernya, meremas toketnya dan memilin putingnya terus kulakukan tanpa
henti hingga membuat nafas Wiwik terengah tidak beraturan.
YESSSSSSSS!!!!! Teriakku dalam hati dan dengan penuh keyakinan aku
membalikkan tubuh Wiwik menghadap kearahku. Matanya memejam pertanda
pasrah. Emuah…emuah…emuah… ciuman mesra langsung kudaratkan di bibirnya
sambil mendorong tubuhnya ke sudut kamar mandi. Dalam hitungan detik,
bibir Wiwik menyambut ciumanku dengan pagutan dan hisapan yang memburu,
lidahnya menjelajah rongga mulutku dan memilin lidahku.
Emuah…emuaaaaacch… tidak hanya itu, tanpa paksaan tangan kanan Wiwik
mulai mengurut penis kekarku, mengelus ujungnya dan perlahan mengocok
penisku dengan gerakan maju mundur.
Sedang hot-hotnya cumbuan kami, Wiwit kembali menggedor pintu dengan
alasan ingin membuang air kecil, memaksa kami menghentikan aktivitas
percumbuan. Akupun panik seketika begitu juga dengan Wiwik, tetapi setan
cabul berbisik kepadaku agar meminta Wiwit membelikan shampoo diwarung
sebelah. Begitu Wiwit pergi, dengan tergesa Wiwik keluar kamar mandi
meninggalkan aku yang sudah setengah tiang. Untuk melampiaskan ‘nafsu
tak sampai’ akupun mengajak Wiwit mandi bersama dan ngentot dikamar
mandi sekaligus memamerkan kejantananku kepada Wiwik yang kembali masak
di dapur. Dengan sengaja aku mendesah agak keras, menggoyangkan penisku
dengan cepat agar suaranya terdengar Wiwik dan terus merangsang Wiwit
walaupun sudah menggelinjang kegelian.
Sejak kejadian pagi itu hingga menjelang malam, Wiwik tak berani
menatap wajahku ataupun berbincang padaku. Dia lebih banyak menghindar
dan menjauhiku membuatku semakin penasaran. Entah mengapa hingga jam 7
malam Heri belum juga datang, membuatku kembali mencari cara untuk
melanjutkan percumbuan dengan istrinya. Setan cabul lagi-lagi datang
memderi ide cemerlang, aku berpamitan kepada Wiwit untuk piket malam
menggantikan teman yang sakit serta memintanya mengantarkan ke mapolsek
agar dia percaya. Padahal niatku adalah tidak membawa motor sehingga
bisa bebas kemanapun aku mau. Sepeninggal istriku, aku meminta temanku
mengantarkan aku kembali kerumah dengan alasan HP ketinggalan tetapi aku
minta diturunkan di gang dekat rumah saja. Dari situ aku berjalan
memutar melewati persawahan menuju belakang rumahku.
AGEN POKER TERPERCAYA
Dengan sedikit jurus maling aku membuka pintu belakang rumah,
mengendap dan menyusup kedalam kamar Wiwik yang memang belum terkunci
karena Heri belum pulang. Wiwik yang sedang asyik memakai Earphone tidak
menyadari kedatanganku, bahkan saat aku menutup dan mengunci pintu pun
dia tidak mendengar ataupun melihat karena kebetulan membelakangi pintu.
wOW… ternyata Wiwik sedang asyik menonton bokep dengan tangan mengelus
selangkangan!! Dari belakang aku langsung membekap mulutnya agar tidak
bersuara dan langsung menariknya kedalam pelukan. Walau sempat melawan,
tetapi setelah mengetahui itu aku dengan perlahan Wiwik mulai tenang
walau diliputi kecemasan dipergoki Wiwit atau suaminya.
“ssssssstttt…Plisss, kamu sudah membuatku gila…semua ini aku lakukan untukmu! Bisikku
‘Mas…Mas itu kakak iparku!!! Jawabnya
“alasanku kesini sebenarnya adalah untuk mendekatimu, bukan memperistri kakakmu! Dan aku tahu kamu juga menyukaiku kan? Katanya kamu rela mengejarku dan menjadi yang kedua!! Kataku merayu dan menyudutkanya
‘tahu dari mana?? Ngawur aja! elaknya
“kakakmu sudah cerita semuanya! Jawabku sambil mulai meraba pahanya
‘Mas…Mas itu kakak iparku!!! Jawabnya
“alasanku kesini sebenarnya adalah untuk mendekatimu, bukan memperistri kakakmu! Dan aku tahu kamu juga menyukaiku kan? Katanya kamu rela mengejarku dan menjadi yang kedua!! Kataku merayu dan menyudutkanya
‘tahu dari mana?? Ngawur aja! elaknya
“kakakmu sudah cerita semuanya! Jawabku sambil mulai meraba pahanya
Wiwik terdiam seketika, tidak ada lagi alasan yang bisa di ucapkan
untuk menolakku karena dia memang menyukaiku. Setelah menghela nafas
panjang, Wiwit mendekapku dengan erat dan mengucapkan sebuah kejujuran
yang sangat romantis bagiku. Sebuah kata yang cukup menyanjung dan
membuat hati berbunga.
‘…semuanya benar Mas, aku sangat mengharapkan kamu walau aku tahu itu salah! Bisiknya
“salahkanlah aku yang sudah memasuki hidupmu! Jawabku sambil mengecup bibirnya
“salahkanlah aku yang sudah memasuki hidupmu! Jawabku sambil mengecup bibirnya
Bagaikan seorang kekasih yang berselimut rindu, kami langsung
bercumbu penuh nafsu, bergulat dengan nikmat dan kukuh tetap
berselingkuh. Demi waktu yang terus mengalir, kami langsung membuang
semua kain yang menempel ditubuh dan mengalir mengikuti arus nafsu yang
menggebu. Dengan posisi 69 kami saling menghisap kemaluan tanpa
malu-malu, memanjakan dengan rangsangan serta saling memuja dan memuji.
EMUAH…EMUAAAAAAAAAAAACH…SLUUUUUUUUUURRRPPP… suara becek di vagina dan
hisapan penis beriring saling mengisi. Aaaaaaahhhhh…sangat indah dan
penuh sensasi, kami rela berhianat demi setetes nikmat. Mendadak Hpnya
berbunyi dan itu telepon dari Heri yang mengatakan telat pulang karena
ada operasi gabungan untuk mengejar penjarah hutan. Aku tidak perduli
dan terus menjarah hutan hitam istrinya dengan jilatan lidah dan hisapan
bibir. OOOooohhh…ekspresi wajah Wiwik sangat menarik perhatianku,
suaranya tertahan saat menjawab telepon karena menahan geli yang terus
aku berikan tanpa henti.
Akupun mengambil inisiatif untuk menambah sensasi dengan memasukkan
penisku kedalam vaginanya yang tembem. Dengan setengah memaksa aku
membuka pahanya lebar-lebar dan menempatkan penisku tepat didepan bibir
vaginanya yang sudah becek oleh lendir. Wiwik tidak kuasa menolak dan
melarang, hanya kepalanya yang menggeleng tetapi aku tidak perduli dan
mulai menekankan palkon ke bibir vaginanya.
BLESSSSSSSSSSS….BLEEEEEEEEEEEEEEEEEEEESSSSSSSSSS SSSSSSS…..
‘Aduuuuhhh…teriak Wiwik membuat Heri bertanya-tanya
‘mmmm…sakit ini Mas, di gigit nyamuk! Alasan Wiwik menjawab suaminya
‘mmmm…sakit ini Mas, di gigit nyamuk! Alasan Wiwik menjawab suaminya
Buru-buru Wiwik berpamitan kepada suaminya karena mengantuk dan Heri
percaya saja dengan bualan istri cantiknya ini. Dengan marah dan gemas
Wiwik meremas putingku sebagai tanda protes terhadap kelakuan jailku.
Aaaaaaaahhhhhhh…desisnya saat mulai meresapi nikmat yang keluar masuk ke
vaginanya. pinggul Wiwik menggeliat menahan nikmat dan melingkarkan
kakinya di pinggangku.
‘enak banget pistolmu Mas…mmmmm…beruntung banget Mbak Wiwit! Puji Wiwik
“aku juga beruntung, mendapatkan adik ipar secantik dan secinta kamu! Rayuku
“aku juga beruntung, mendapatkan adik ipar secantik dan secinta kamu! Rayuku
PLAK…PLAKKKK…PLAAAAAAAKKKK…PLAK… suara becek dan benturan dipantatnya
memecah kesunyian malam, untungnya Winda memutar TV dengan kencang
sehingga sedikit mengurangi gemuruh nafsu kami. Goyangan terus aku
berikan, semakin cepat, semakin kuat, semakin dalam, terus dan terus
hingga membuat kami bermandikan peluh.
‘aaaaaaaaaaaaahhhhh…aku sampai Masssssss…desisnya menyambut badai orgasme
“Ooohhh…i love you cantiiiikkk! Bisikku memanja
“Ooohhh…i love you cantiiiikkk! Bisikku memanja
Siraman lendir dari letupan orgasme semakin membuat becek vaginanya,
membuat laju penisku semakin ringan dan cepat membuat suasana kamarnya
semakin gaduh. Uuuuuhhhh…hampir saja aku menyemprotkan spermaku, untung
aku bisa menahan sehingga bisa menambah durasi persetubuhan ini. Akupun
meminta Wiwik berposisi wot sekalian membuat penisku sejenak
beristirahat.
BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSS…. sekali masuk, penisku langsung amblas
ditelan vaginanya Wiwik bulat-bulat. Pinggulnya meliuk, memutar dan
bergerak naik turun teratur dengan tempo yang relatif cepat.
Aaaaaaahhhhh…kucoba mengerem goyangan memutarnya dengan meremas kedua
toketnya sambil mencubit putingnya tetapi hal itu justru semakin membuat
goyangan sexnya bergerak liar, semakin cepat dan semakin berasa,
“AUW…AUUUuwW…sayang hampir crot nih!! Kataku meringis
‘dikit lagi ya Mas,…jawabnya sambil mempercepat goyangan memutarnya
‘dikit lagi ya Mas,…jawabnya sambil mempercepat goyangan memutarnya
AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHGG… akhirnya kami mendesah bersamaan dan beberapa
detik kemudian kami saling menyemprotkan lendir orgasme masing-masing.
CROT…CROOT…CROOOTTT…
Spermaku yang kental tertelan sepenuhnya di dalam vaginanya, begitu
hangat, begitu banyak dan yang pasti membuat prasati di hatinya Wiwik
bahwa ini bukan ilusi melainkan nyata adanya. Sambil berpelukan erat
kami saling memuji, sedikit bermanja-ria dan bercumbu hingga tanpa
terasa kamipun ketiduran dengan berbugil ria serta terbangun menjelang
detik-detik subuh. Sejak hari itu kami saling mencari kesempatan untuk
berbagi birahi, kadang pagi, siang, sore bahkan juga tengah malam. Semua
kami lakukan dengan aman dan rapi…
Mungkin sudah kodratnya bagi manusia untuk tidak pernah puas dengan
apa yang di dapatnya, seperti aku yang telah menikah dengan Wiwit tetapi
masih berselingkuh dengan Wiwik yang merupakan adik iparku. Bercinta
dengan 2 wanita cantik ternyata itupun tidak cukup bagiku, perlahan
seiring dengan berjalanya waktu aku masih saja melirik Adik Iparku yang
paling bungsu namanya Winda, dia masih duduk dibangku SMA tetapi soal
bodi dia tidak kalah dengan kedua kakaknya bahkan bisa dibilang dialah
yang tercantik diantara kedua saudara kandungnya.
Hingga pada suatu hari, Winda yang kulihat baik dan alim ternyata
mendapatkan skorsing dari sekolahnya karena terbukti membawa beberapa
keping DVD porno. Surat panggilan kepada wali murid pun Dia berikan
Kepadaku, dia mengaku DVD tersebut milik temanya yang sengaja dimasukkan
kedalam tasnya. Dalam hati aku mempercayai perkataanya, karena selain
pendiam Winda juga tergolong alim, taat beribadah dan selalu berpakaian
tertutup. Tetapi karena ada modus dihatiku akupun bersikap tegas seperti
layaknya seorang polisi.
Dengan kata-kata keras dan menekan aku memojokan Winda sebagai gadis
munafik, mempermalukan keluarga dan mengancam akan mengadukan masalah
itu kepada kedua kakaknya Wiwit dan Wiwik. Tidak ada lagi kata yang
terucap darinya, semua pembelaanya aku mentahkan dengan mudah apalagi
dengan adanya bukti surat pemanggilan dan kepingan DVD bokep yang
tersimpan di ruang guru BP maka akupun menang dan berhasil memaksa Winda
untuk mengakuinya.
“jika kamu tidak mengakui semua ini, aku tidak mau datang ke
sekolahanmu! Biar kakakmu saja yang kesana…kataku setengah mengancam
‘iya…katanya lirih sambil menundukkan kepala
‘iya…katanya lirih sambil menundukkan kepala
Tetes air mata tidak dapat terbendung, airmatanya mengalir membasahi
pipi putihnya yang perlahan memerah malu. aku kasihan tetapi juga ingin
meloncat kegirangan merayakan kemenangan ini, semua berjalan lancar dan
tidak sesulit yang aku bayangkan. Dengan pelukan erat dan belaian ringan
aku meminta maaf karena sudah berkata kasar, menenangkanya dan
memintanya untuk berhenti menangis agar tidak diketahui kedua kakaknya.
Mendadak tangan Winda melingkar di pinggangku memberikan pelukan yang
membuatku semakin tidak sabar untuk meminta lebih, entah karena lega aku
mau datang kesekolahnya atau karena nyaman dengan sikapku aku tidak
perduli.
Esoknya aku datang menemui Bu Vera, guru BP sekaligus wali kelas
Winda untuk bertindak sebagai wali murid. Tidak kusangka Bu Vera
mempunyai tubuh yang sexy, bohay dan penuh eksotika walaupun sedikit
agak pesek hidungnya. Entah apa yang kupikirkan, dengan bahasa vulgar
aku mengakuinya sebagai pemilik DVD itu dan meminta maaf karena
kecerobohanku hingga akhirnya DVD itu ada di dalam Tas Winda. Akupun di
omeli habis-habisan, tetapi semua itu tidak berlangsung lama. Sesaat
setelah melihat seragam pol*si yang aku kenakan dibalik jaket, perlahan
Bu Vera menurunkan nada suaranya, menghela nafas panjang dan berujung
pada kata-kata bijak untukku.
‘Maaf Pak, sebaiknya Bapak simpan ini ditempat yang aman! Winda siswi
berprestasi, tolong arahkan dia ke hal-hal yang positif! Katanya sambil
menyerahkan 5 keping DVD porno
“terima kasih Bu, kalau boleh aku ingin meminta nomer telepon Ibu agar aku bisa mengontrol dan mengawasi Winda setelah skorsing ini! Kataku merayu padahal sejak detik itu aku menetapkanya di daaftar target operasiku
‘dengan senang hati Pak, silahkan dicatat 08123408XXXX… jawabnya dengan senyuman
“terima kasih Bu, kalau boleh aku ingin meminta nomer telepon Ibu agar aku bisa mengontrol dan mengawasi Winda setelah skorsing ini! Kataku merayu padahal sejak detik itu aku menetapkanya di daaftar target operasiku
‘dengan senang hati Pak, silahkan dicatat 08123408XXXX… jawabnya dengan senyuman
Akupun berpamitan pulang dan langsung menuju rumah untuk melanjutkan
aksi pendekatan terhadap Winda. Kalau sudah rejeki, tidak akan lari
kemana…. gumamku dalam hati ketika menyadari bahwa Wiwit dan Wiwik pergi
kondangan kerumah sepupunya dan hanya menyisakan Winda yang sedang
berdiam diri di dalaam kamar menjalani masa skorsing. Akupun berfikir
cepat dan tepat untuk memberikan hukuman kepada Winda, hukuman yang
menguntungkan aku tentunya.
“Wiiiiinnn,…Windaaaaa…buruan kemari! Teriakku
‘iyaaa…iya Mas, ada apa? Jawabnya dengan lumayan keras
“ini…putar DVD ini! Perintahku sambil menyodorkan DVD porno
‘tapi…itu kan… katanya coba menolak
“aku ingin lihat DVD apa yang sudah membuatku malu ini! Kataku membentak
‘iiii…iyaaaa….jawabnya
‘iyaaa…iya Mas, ada apa? Jawabnya dengan lumayan keras
“ini…putar DVD ini! Perintahku sambil menyodorkan DVD porno
‘tapi…itu kan… katanya coba menolak
“aku ingin lihat DVD apa yang sudah membuatku malu ini! Kataku membentak
‘iiii…iyaaaa….jawabnya
Begitu layar TV menyala, terpampanglah sebuah adegan dewasa yang
menurutku sangat sesuai dengan kondisi yang saat itu ada dirumah itu.
Film itu menceritakan tentang bagaimana seorang anak jepang dipaksa
melayani ayahnya namun ujung-ujungnya mereka saling menikmati. Timbul
ide gila dalam otakku untuk memberikan hukuman kepada Winda karena sudah
membuatku malu di sekolahnya.
“kamu tahu tidak, semua guru disekolahmu menatap aku dan mencibir aku karena tidak mampu mendidik dan mengawasimu! Kataku asal
‘mmmm…maaaf Maassss…jawabnya lirih
“itu lihat filmnya, jangan menunduk terus! Kenapa kamu tidak mau melihat?? Tanyaku
‘jorok Mas…jijik banget! Jawabnya sambil tetap menundukan kepala
‘mmmm…maaaf Maassss…jawabnya lirih
“itu lihat filmnya, jangan menunduk terus! Kenapa kamu tidak mau melihat?? Tanyaku
‘jorok Mas…jijik banget! Jawabnya sambil tetap menundukan kepala
Hal itu cukup membuatku kesal, harapanku dengan menonton bokep akan
membuatnya sedikit terangsang dan memudahkan aku untuk menikmati
tubuhnya. Dengan cara halus tidak berhasil, terpaksa harus main kasar!
Gumamku dalam hati. Aku bergegas menuju kamar untuk berganti baju dengan
hanya mengenakan celana boxer pendek dan kaos. Hemmmm….rupanya
malu-malu mau? Gumamku saat mendapati Winda sesekali melihat ke monitor
TV yang penuh adegan mesum, hal itu serta merta membuat semangatku
semakin membara untuk terus berusaha menaklukanya. Akupun mengambil
sebuah borgol dan aku selipkan di pinggang sambil berjalan santai
menghampiri Winda yang kembali menundukkan kepala.
Setelah yakin semuanya aman, akupun memaksa Winda untuk memakai
borgol di kedua tanganya serta menempatkanya di bagian belakang. winda
meronta hebat, mengumpat dan mengeluarkan semua caci makinya tetapi aku
tidak perduli, terus berusaha dan berusaha terus hingga akhirnya Winda
menyerah karena kehabisan tenaga.
‘lepas Mas, apa-apaan ini…jika tidak segera melepaskan ini (borgol) aku akan berteriak! Ancamnya
“silahkan aja teriak…biar semuanya tahu! Aku akan bilang pada kakakmu kalau kamu diskors tidak boleh masuk sekolah karena kedapatan membawa DVD porno. Ancamku
“silahkan aja teriak…biar semuanya tahu! Aku akan bilang pada kakakmu kalau kamu diskors tidak boleh masuk sekolah karena kedapatan membawa DVD porno. Ancamku
“dan asal kamu tahu, Bu Vera (guru BP) menyerahkan pengawasan kamu
kepadaku dan akan mengeluarkanmu dari sekolah jika aku melaporkan bahwa
kamu tidak bisa berubah serta dapat mempengaruhi siswi lainya!! Kataku
membohonginya
“kamu tidak pantas memakai ini! Kataku sambil menarik jilbabnya .
Winda mendadak terdiam, airmatanya berlinang dan tidak ada lagi
perlawanan saat aku menariknya mendekati TV. Aku memaksanya melihat
setiap adegan porno yang semakin memanas dan memastikanya tidak menutup
mata karena aku terus memegangi kepalanya agar tidak menunduk. Aroma
shampoo dan parfumnya begitu menyengat hidungku, merasuk dan mengalir
mengiringi aliran darahku yang semakin cepat. Sekitar sepuluh menit
kemudian, perlahan aku melepaskan pegangan tanganku di kepalanya karena
Winda terlihat mulai menikmati adegan bokep.
Entah apa yang ada dipikiranya, mungkin dia sudah mulai menikmati dan
terangsang tetapi malu denganku aku tidak tahu yang jelas sesekali
Winda tampak menghela nafas panjang dan menelan liur dengan tangan
menggenggam erat. Ini saatnya! Bisikan setan terngiang keras di
telingaku dan bersama itu tanpa Winda sadari aku memelorotkan celana
boxerku sedikit demi sedikit hingga akhirnya sampai diujung mata kaki.
Oooooohhhh…terlihat jelas penisku mengeras dan memanjang sejadi-jadinya
dengan otot kekar yang melintang.
“bagaimana…bagus kan? Bisikku mengejutkanya
“jauh lebih baik jika kamu melihat langsung! Kataku sambil menunjukkan penisku
‘Mas…jangan keterlaluan…katanya
“jauh lebih baik jika kamu melihat langsung! Kataku sambil menunjukkan penisku
‘Mas…jangan keterlaluan…katanya
Tak ingin berdebat lagi, buru-buru aku menyumpal mulutnya menggunakan
celana boxerku dan memeluknya erat-erat dari belakang sekaligus untuk
memegangi tubuhnya agar tidak meronta. AAAAaahhhhh…walau dengan memaksa
namun kurasakan tangan Winda sangat menggugah birahi, dengan tetap
terborgol aku menempatkan penisku diantara kedua telapak tanganya. Winda
menurut saja saat penisku aku goyangkan maju mundur tetapi itu hanya
sebuah trik, disaat aku merem-melek menikmati kehangatan tanganya dengan
cepat Winda memegangi penisku kuat-kuat dan menjepitkanya dirantai
borgol. ADUUUUUUUHHHH…KURANG AJAAAR!! Teriakku sambil mendorongnya
kedepan hingga membuatnya terjerembab kelantai.
“dasar tidak tahu diuntung,…suka main kasar rupanya!?? Kataku dengan suara keras
“baik…ayo bermain kasar! Kataku sambil berdiri memegangi penisku yang nyeri
“baik…ayo bermain kasar! Kataku sambil berdiri memegangi penisku yang nyeri
Akupun menarik Winda menuju kamar mandi dan segera menyiraminya
dengan air hingga membuatnya terengah karena kesusahan mengambil nafas.
Terus dan terus hingga akhirnya Winda lemas tidak kuat menahan beban
tuibuhnya. Setelah yakin tidak ada perlawanan, aku yang sudah terlanjur
emosi bercampur birahi tingkat tinggi memapah Winda menuju kamar.
Buru-buru aku melepaskan borgol ditangan kananya dan kembali memasangnya
ke jeruji tempat tidur.
“jangan takut,…enak kok…mending kamu nikmati aja karena akan percuma
kalau kamu melawanku! Kataku layaknya seperti pemerkos profesional
“jangan mikir macam-macam… biar aku yang menanggung dosanya, kamu tinggal menikmati! Kataku mengakhiri basa-basi
“jangan mikir macam-macam… biar aku yang menanggung dosanya, kamu tinggal menikmati! Kataku mengakhiri basa-basi
Setelah melepaskan kaos yang melekat ditubuhku, dengan cepat aku juga
melepaskan semua pakaian yang menempel di tubuhnya termasuk BH dan CD.
Wow…fantastis! gumamku dalam hati melihat pemandangan yang sangat jarang
kutemui. Terlihat jelas kedua toketnya membulat sempurna dengan puting
yang masih malu-malu dan memerah. Hemmmm…yang spesial adalah vaginanya
yang tembem tanpa tertutupi rimbunya jembut, seperti baru saja dicukur.
Suara sesenggukan dan derai air mata Winda tidak mampu memadamkan gelora
nafsuku dan tanpa ampun akupun langsung menciumi lehernya dengan buas.
Emuah…emuah…emuaaachhhh… jilatan dan gigitan bergantian mengiringi
ciumanku, bahkan hisapan kuat juga aku daratkan di leher jenjangnya.
Aaaaaaaahhhhh…benar-benar istimewa! Gumamku memuji kesempurnaan
tubuhnya.
Setelah meninggalkan jejak bibir dilehernya, aku melanjutkan ciumanku
menuju bongkahan toketnya yang berasa semakin kenyal karena terangsang.
Dengan penuh rakus aku mengenyot dan meremas toketnya, sambil tangan
kiriku mulai mengelus vagina tembemnya. Aaaaaahhhh… sangat nikmat
rasanya, melebihi tubuh istriku, Wiwit ataupun Wiwik, sungguh anugerah
buatku. Lirih kudengar desis dari mulutnya yang kini telah tidak
tersumpal, lenguhan panjang dan cengkeraman kuat di punggungku menyusul
kemudian.
‘mmmmm…Uuuuhhhhh…Masssss…ampuuuuunnnnn! rengeknya tidak aku pikirkan
‘aaaaaahhh…geliiiiii….cukup Masssss…jangan perkosa aku…ibanya tetap aku cuekin
‘aku masih perawan mas,…aku mohooooonnnn…aku mau ngelakuin apa aja asalkan jangan ambil keperawananku! Katanya sambil menjambak rambutku
‘aaaaaahhh…geliiiiii….cukup Masssss…jangan perkosa aku…ibanya tetap aku cuekin
‘aku masih perawan mas,…aku mohooooonnnn…aku mau ngelakuin apa aja asalkan jangan ambil keperawananku! Katanya sambil menjambak rambutku
“benar?? Baik…aku pegang kata-katamu! Kataku melepaskan ciumanku dari mulutnya
“oke…sekarang ikuti semua yang aku suruh dan aku tidak akan merenggut keperawananmu! Timpalku sambil memikirkan ide baru
Akupun melepaskan borgol dari tanganya, aku turun dari atas tubuhnya
dan duduk diantara kedua pahanya yang terbuka memamerkan vagina
merekahnya. Akupun memintanya bersikap mesra layaknya gaya bercinta
sepasang kekasih dan menjamin “aku tidak akan memasukkan penisku kedalam
vaginanya”. dan benar saja, walaupun dengan agak terpaksa namun
perlahan sikapnya mulai intim denganku. Saling mencium, membelai dan
merangsang mulai kurasakan darinya… aahhhhhh…semakin indah untuk
dinikmati! Teriakku dalam hati.
“ditempelin aja ya…yang penting tidak masuk! Bisikku membujuk yang dia jawab dengan anggukan
Aaaahhhhh…kini Winda duduk diatas penisku, memelukku erat-erat sambil
menempekan dadanya ke dadaku. Hemmmm…toketnya sangat mengganjal, empuk,
hangat dan kenyal menyatu dengan dadaku.
Mmmmuuuaaach…emuah…emuah…emuah… Winda mulai panas dan menyerangku dengan
ciuman dan hisapan, bahkan tanpa sungkan mulai melumat lidahku dan
bertukar ludah.
“kamu sering main dengan pacarmu ya? Tanyaku lirih
‘enggak…Cuma ciuman aja! jawabnya jujur
“tapi kok…ciuman kamu hebat banget, melebihi kakakmu! Kataku memujinya
‘kan…sudah Mas ajari! Katanya mengejutkan aku
‘enggak…Cuma ciuman aja! jawabnya jujur
“tapi kok…ciuman kamu hebat banget, melebihi kakakmu! Kataku memujinya
‘kan…sudah Mas ajari! Katanya mengejutkan aku
Jawaban itu menunjukkan bahwa selama aku paksa dan aku perkosa, ada
sebagian kecil dari hatinya yang menikmati, menyukai atau bahkan
mengharapkanya. Dan dari bekal itu, aku mulai mencari tahu apa yang
dipikrkanya tentangku. Dengan penuh keterkejutan, aku mendengar bahwa
dia mengagumiku dan menyukaiku sebagai sosok yang di idamkan tetapi
sejenak hilang saat aku melakukan pencabulan ini.
“hisap punyaku ya…pintaku sambil mengarahkan wajahnya kearah penisku
‘mmm…gede banget apa muat mas?! Tanya Winda
‘mmm…gede banget apa muat mas?! Tanya Winda
“coba aja…kataku sambil mengarahkan penisku menuju mulutnya yang mulai menganga
Emuah…emuaaaaaacchh…Sluuuuuuuuuuuuuurrrrpppp.. .emuah..emuah… ciuman
basah bibirnya membuatku terbang melayang di awang, sangat lembut,
nikmat dan semakin membakar syahwat. Aaaaahhhh…walau belepotan dan
beberapa kali nyangkut di gigi, namun terasa sangat berbeda dan belum
pernah aku merasakan hisapan yang sedahsyat itu. Hisapanya sangat kuat,
ludahnya sangat licin, begitu hangat dan ujung lidahnya pandai menari
mengelus setiap inci penisku.
“aaaaaahhhh…sayaaaaaanggg…kamu hebat banget! pujiku
“mmm…seandainya…aku belum menikahi kakakmu, kamu mau tidak menjadi istriku?! tanyaku merayu
‘mmmmmmm! jawabnya setengah bergumam pertanda mau
“mmm…seandainya…aku belum menikahi kakakmu, kamu mau tidak menjadi istriku?! tanyaku merayu
‘mmmmmmm! jawabnya setengah bergumam pertanda mau
Tak ingin kehilangan momentum, akupun segera ber-69 style agar nafsu
yang telah bersemi kian menjadi. Uuuuuughhhh…vaginanya cukup basah dan
semakin terlihat merekah merah hingga menggoda lidahku untuk buru-buru
mencicipinya. Emmm…aaaaahhhh…uuuhhhh… kami saling melenguh, mendesah dan
mencumbu dengan penuh nafsu. Aaaaahhhh…desahan Winda semakin menjadi
saat lidahku mulai membelai bibir vaginanya dan menyusup menyapu ruang
dalam vaginanya yang kian membasah. Mmmm…aku yang semakin gemes, secara
spontan menghisap vaginanya dan memijit-mijit bibir vaginanya dengan
bibirku. ‘aaaaahhhhh… mmmmm…maaaaaasssssss….geliiiiiii i…rengeknya
memanja
Tanpa jijik aku membuka vaginanya dengan jemari dan menyusupkan
lidahku kedalamnya, lumayan asin dan itu menjadi bumbu tersendiri untuk
nafsuku yang kian menggebu. Keluar masuk aku gerakkan lidahku dengan
cepat membuat Winda menggelinjang hebat menahan geli hingga tanpa sadar
penisku di gigitnya. AAAUUUW….teriakku menahan ngilu, mendengar itu
Winda mengeluarkan penisku dari mulutnya dan mengelus palkon dengan
penuh manja sambil sesekali menjilati ujungnya tanda penyesalan.
Perlahan namun pasti Winda mengalir kearah samudera nafsu dan
melupakan posisinya yang sedang aku perkosa. Aku tertawa dalam hati
karena wajahnya yang merona merah, malu-malu mau dan sok alim. Puas
memainkan vaginanya dengan lidah, akupun memintanya berposisi WOT dengan
menduduki penisku tepat di belahan pantatnya. Maju mundur aku gerakkan
pantatnya selaras dengan lipatan pantatnya yang menghimpit.
Aaaahhhh…ahhhh…aaaaahhhh… desahnya menahan geli dan nafsu, karena
penisku dan vaginanya terus-terusan menempel dan bergesekan hingga
memercikkan gairah nafsu yang membumbung tinggi. Sengaja aku hanya
menggesek-gesekkan dan mempermainkan gairahnya yang meledak-ledak tidak
sabaran dengan harapan dialah yang menuntun penisku masuk sesuai dengan
janjiku yang tidak akan memasukkan penisku.
‘aaaaahhhh…Massss….aku…akuuuu…Uuuuugghhhhh …aaaaahhhhh…rengeknya sambil menciumi leherku dengan buasnya
“enak kan?? Jika kamu mau…kamu bisa kok merasakan yang lebih nikmat dari ini! Bisikku lirih sambil meremas kedua toketnya
Tanpa sepatah katapun tiba-tiba tangan kanan Winda kebelakang dan
mengelus palkonku yang masih terhimpit pantatnya, terus dan terus sambil
mengocoknya perlahan. Satu…dua…tiiigaa… seperti dugaanku, pantatnya pun
diangkat diarahkan tepat di posisi penisku yang berdiri tegak dan
keras. BLESSSSSSSSSSSS….AAAAAAAAAAAAAAHHHHH… desahnya setengah merintih
dengan tangan mencengkeram dan menjambak tanganku. Untuk sesaat Winda
terdiam, mencoba mengatur nafas karena vaginanya enuh sesak oleh
penisku.
“mmmm…vaginamu enak banget Win…aku suka! Bisikku memujinya
‘auw…Ooohh..gede banget mas, periiihhhh… katanya lirih sambil menggigit leherku
“goyangin perlahan biar vaginamu terbiasa! Bisikku sambil menekan pantatnya
‘auw…Ooohh..gede banget mas, periiihhhh… katanya lirih sambil menggigit leherku
“goyangin perlahan biar vaginamu terbiasa! Bisikku sambil menekan pantatnya
Maju-mundur Winda mulai menggerakkan vaginanya keluar-masuk mengocok
penisku yang berurat kasar dan keras. Dengan lendir yang membanjiri
vaginanya, dalam hitungan menit vagina Winda mulai terbiasa dengan
kehadiran penisku. Terasa seluruh bagian penisku terhimpit sempurna,
menggesek dinding vagina dan mengedut seakan terhisap lebih dalam.
Ah…ah..ah… kami mulai berpadu dalam desah, bersatu dalam gairah dan
berpacu dengan waktu karena takut ketahuan istriku sekaligus kakaknya.
‘Ooohhh…mmmmm…owh…ouugh…aaaaaaaahhhhh…de sisnya sambil merem-melek
“enak kan? Ayo goyang lebih cepat lagi! Pintaku
“enak kan? Ayo goyang lebih cepat lagi! Pintaku
ZLEEEBBBB…ZLEEEEEBBBB…ZLEEEBB…PLAK…PLAK… PLAAAAAAKKK… suara becek
vaginanya berduet dengan suara pantanya menumbuk peurku. Sangat enak dan
semakin membuatku melayang jauh. Terus dan terus, layaknya seorang
cowboy Winda menari diatas perutku dan semakin liar saja.
Aaaaaaahhhhh…untuk sex pengalaman mungkin sangat penting namun tidak
selalu menjadi yang utama, Winda adalah salah satu contohnya dengan
hanya menonton bokep dia mengalir mengikuti naluri kewanitaanya dan
sangat ekspresif dalam menggenjot penisku. Aaahhh… desahan yang kutahan
akhirnya keluar dengan jelas, memecah keheningan rumah yang kosong.
“sayaaang…kamu hebat banget! pujiku sambil melumat toket kirinya
Senyuman manja menjawab tanyaku, dengan genit dan bernafsu Winda
mempercepat kocokanya terus dan terus hingga membuat penisku terasa
panas karena belum ada tanda-tanda akan muncrat. Karena takut ada yang
datang, akupun mengambil inisiatif untuk berdoggy style dan mengambil
peran utama. Dengan mudah penisku masuk menyeruak bibir vaginanya yang
memang sudah melongo seperti goa. PLAKKK…PLAK…PLAK…PLAAA…AAAKKKKK… suara
pahaku menyodok pantatnya yang merona merah. UUUuuuuhhhh… tidak ada
lagi pemaksaan, malu-malu ataupun ragu, kami saling mengisi dan berbagi
ekspresi agar saling menikmati.
AAAAAAAAAAAAAAAAHHHH… cairan vaginanya kembali meluber menandakan
Winda mencapai orgasmenya yang ketiga. Maju-mundur keluar-masuk penisku
terus mengaduk-aduk ruang di vagina beceknya hingga menimbulkan suara
kecipak yang keras. Mendadak sekujur tubuhku mengejang hebat, tampak
seperti kram dan juga kesemutan hingga membuat pandanganku gelap. Jujur
aku baru sekali mengalaminya dan akhirnya dalam hitungan menit kedutan
demi kedutan kurasakan semakin cepat di sekujur penisku. Tak mau
mengambil resiko, akupun mencabut penisku dengan cepat dan membalikkan
tubuh Winda menjadi terlentang di bawahku. Buru-buru aku menyodorkan
penisku kearah mulutnya namun Winda mencoba menolak karena merasa jijik
melihat penisku berlumuran cairan vaginanya yang kental.
“ayooo…sayaaaanggg…hisaaaaaaaaapppp!! pintaku merengek
‘tapi…anuuu…jawabnya sambil emnggeleng
‘tapi…anuuu…jawabnya sambil emnggeleng
Tak mau kehilangan momen akupun menutup hidungnya dengan kuat hingga
memaksanya membuka mulut untuk bernafas dan akhirnya akupun memasukkan
penisku kedalam mulutnya. AAAAAAAaahhhhh… maju-mundur aku gerakkan
perlahan, terus dan terus hingga berasa menthok di tenggorokanya.
Uhukkk..Uuuuhuuukkk…Winda tersedak penisku dan terbatuk-batuk. Bersamaan
dengan itu, penisku menyemprotkan sperma dengan
derasnya…CROT…CROOOOOOOTTTT… CROT…CROOOOTTT… AAAAAAAAHHH…AHAHHHHAAAHHHH…
hampir semua spermaku tertelan masuk ke tenggorokanya, sebagian lagi
keluar dari hidung dan sisanya merembes keluar di sisi bibirnya.
AAAAAAAAAAAAHHHH…MMMmmm… untuk beberapa saat aku terdiam, mataku
memejam menghayati kenikmatan yang baru saja ku capai. Setelah kurasa
cukup bersih akupun kembali menarik mundur penisku dari dalam mulutnya
dan berbaring di sisihnya. Kulihat Winda masih terengah, matanya
berlinang dan tubuhnya lemah karena lelah.
“kamu sangat hebat…i…love…youuuu… bisikku sambil membelai rambutnya
‘apa ini gak berlebihan Mas?? Tanya Winda seakan baru sadar apa yang baru saja terjadi
“MMmmm…jangan bahas itu, mending membahas kita aja…antara kau dan aku! Kataku mengalihkan pembicaraan.
‘apa ini gak berlebihan Mas?? Tanya Winda seakan baru sadar apa yang baru saja terjadi
“MMmmm…jangan bahas itu, mending membahas kita aja…antara kau dan aku! Kataku mengalihkan pembicaraan.
Walau bermandi peluh aku tetap merengkuh tubuhnya erat-erat, menciumi
toket ranumnya dan menjelajahi lehernya dengan ujung lidahku. Untuk
beberapa saat kami tetap berpelukan, berbincang dan sedikit
bermanja-manjaan. Dari situ aku menjadi tahu bahwa DVD Porno itu
benar-benar bukan miliknya tetapi milik Nessa dan Mega, teman sekelasnya
yang memang terkenal nakal dan liar.
No comments:
Post a Comment