AGNE POKER TERPERCAYA.
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa
Perkenalkan nama saya Pandu. Umur saya baru 20 tahun tinggi badan 177 cm
dan berat 68 kg. Saya adalah salah satu warga keturunan. Saya merupakan
salah seorang dari pulau Sulawesi, akan tetapi saya kuliah di salah
satu universitas swasta di Surabaya pada tahun 2000. Saya ingin
menceritakan pengalaman saya dengan seorang teman saya yang belum lama
ini terjadi. Namanya Kiki xxx (edited) yang juga adalah seorang warga
keturunan.
Saya mengenalnya ketika saya membaca suratnya di salah satu majalah
bulan Desember 2000 yang mengatakan bahwa dia hendak berteman. Jadi
akhirnya iseng-iseng saya mengirim surat kepadanya. Seminggu kemudian
dia membalas surat saya. Setelah beberapa bulan berteman saya dikirimi
foto oleh dia. Wah, rupanya orangnya cantik sekali.
Belakangan saya mengetahui kalau tinggi dan berat badannya 167 cm dan
berat 52 kg. Orangnya mempunyai postur badan yang benar-benar ideal.
Akhirnya tepatnya di bulan Juni 2001 saat liburan kuliah dia
memutuskan untuk datang ke Surabaya. Saya menjemputnya di bandar udara
Juanda, tanggalnya saya masih ingat yaitu tanggal 22 Juni 2001. Setelah
pesawatnya tiba saya mencari-cari dia. Tidak terlalu sulit menemukan dia
karena saya sudah mempunyai fotonya. Dan rupanya orangnya benar-benar
cantik, kulitnya putih bersih pokoknya tidak rugi aku kenal sama dia
deh.
“Halo apakah kamu yang bernama Kiki?”
“Wah kamu rupanya, kamu pasti Pandu kan?”
“Iya betul.”
“Wah kamu rupanya, kamu pasti Pandu kan?”
“Iya betul.”
“Wah rupanya kamu keren yach, hahahahahaha..”
“Thanks atas pujiannya. Mau ngobrol di sini terus emangnya sampai malam.”
“Yah jelas nggak donk, so jadi aku nginap di Hotel **** (edited). Kamu udah booking-kan khan?”
“Tentu dong, apa mau diantar sekarang?”
“Boleh aku capek banget nich, ayo berangkat sekarang!”
“Ayo..”
Setelah 1 jam tiba di Hotel xxx (edited) tersebut saya meninggalkan
Kiki tentunya atas kehendaknya karena dia ingin beristirahat. Sore-sore
sekitar pukul 18:00 dia menelepon di HP saya dan menyuruh saya untuk
mejemputnya makan malam. Sekitar pukul 19:00 saya sampai di hotel, Kiki
memakai baju tank top dan rok mini yang tentunya membuat semua mata
cowok tertuju pada dia. Karena Kiki sudah menunggu di bawah maka tanpa
basa basi saya dan dia langsung cabut.
“Mau makan di mana nich?”
“Terserah dech, pokoknya aku udah lapar banget dech.”
“Bagaimana kalau di restaurant xxx (edited).”
“Beres dech, pokoknya makan.”
“Terserah dech, pokoknya aku udah lapar banget dech.”
“Bagaimana kalau di restaurant xxx (edited).”
“Beres dech, pokoknya makan.”
Setelah makan kemudian kami berkeliling kota tanpa tujuan. Akhirnya
dia memutuskan untuk main di tempat kontrakan saya. Karena saya tinggal
sendirian di tempat kontrakan saya tentunya tidak ada yang bakalan marah
kalau Kiki saya bawa ke kontrakan. Di kontrakan saya, kami berdua
ngobrol-ngobrol sampai tidak terasa sudah jam 23:00 WIB.
“Hah udah jam segini, gimana dong?”
“Wah iya yach.. kamu mau pulang sekarang? Aku antar yuk!”
“Hmmm, nggak enak nich, masak malam-malam aku nyuruh kamu ngantar aku, biar aku pulang sendiri aja dech naik taksi.”
“Jangan, masak kamu mau pulang sendiri? Gini ajalah mending kamu nginap di sini aja. Kebetulan di sini ada kamar kosong kok. Itu kalau kamu nggak keberatan.”
“Ok dech, tapi jangan macam-macam yach!”
Kami mengobrol sampai pukul 02:00 pagi. Makin lama saya melihat si
Kiki semakin seksi. Tubuhnya yang seksi membuat saya sangat bernafsu
tapi saya tidak berani macam-macam terhadap dia. Dan kemudian akhirnya
Kiki memutuskan untuk tidur. Saya mempersilakan dia tidur di kamar saya
karena di sana lebih lengkap ada kamar mandi dan ber-AC, sedangkan saya
sendiri tidur di kamar yang lainnya.
Sewaku Kiki masuk ke kamar mandi untuk sikat gigi saya segera
menyusup masuk ke kamar saya untuk mengambil beberapa barang rahasia
saya, seperti boneka dan kondom yang ada di lemari saya. Malam-malam di
kamar tamu karena sangat terangsang dengan keindahan tubuh Kiki saya
melalukan onani dengan boneka yang saya punyai itu. Saya ingin mencari
“ayam” di luar untuk melampiaskan nafsu saya tapi sungkan sama Kiki
karena meninggalkan dia. Jadi akhirnya saya memutuskan melakukan onani
yang ditemani boneka cantik itu. Boneka itu memang khusus untuk pria
melakukan onani.
Saya melepas semua pakaian yang saya kenakan lalu memasang kondom di
penis saya kemudian saya mulai menindih dan melakukan onani terhadap
boneka itu karena saya sangat terangsang mengingat keindahan tubuh Kiki.
Saya melakukan onani dengan boneka itu sambil membayangkan saya sedang
melakukan hubungan seks dengan Kiki. Malam itu saya melakukan onani
sebanyak 3 kali sampai persediaan kondom saya habis. Kalau tidak pakai
kondom takutnya nanti spermanya tercecer di dalam boneka sehingga saya
harus mencucinya. Lalu akhirnya saya tertidur lelap tanpa memakai
apapun.
Pagi-pagi ketika Kiki hendak membangunkan saya, dia langsung masuk ke
kamar yang lupa saya kunci. Wajahnya bersemu merah melihat saya yang
tidur dalam keadaan telanjang. Saya sendiri kaget melihat dia dengan
cepat menutup daerah bagian penis saya. Kemudian dia keluar dengan
tergesa-gesa dengan wajah merah. Lalu saya mengenakan pakaian dan mandi
dengan segera. Setelah itu kami berdua sarapan yang disiapkan oleh
pembantu tidak tetap. Karena saya ingin berduaan dengan Kiki, saya
menyuruh pembantu saya pulang dengan alasan saya mau keluar. Akhirnya
pembantu itu pulang dan tinggal saya dan Kiki berdua.
Kemudian Kiki bertanya,
“Kok kamu tidur telanjang sih, terus pake boneka segala? Itu pasti boneka untuk cowok yach?”
“Wah kok tau? Abis mau gimana lagi, lihat tubuh kamu yang seksi siapa yang tahan? Mau gimana lagi, satu-satunya jalan yah onani dech.”
“Itu salahmu, siapa suruh kamu nggak mau minta aku waktu tadi malam?”
“Hah? Jadi boleh nich saya main sama kamu?”
“Kalau nggak boleh ngapain aku tadi ngomong gitu.”
“Wah kok tau? Abis mau gimana lagi, lihat tubuh kamu yang seksi siapa yang tahan? Mau gimana lagi, satu-satunya jalan yah onani dech.”
“Itu salahmu, siapa suruh kamu nggak mau minta aku waktu tadi malam?”
“Hah? Jadi boleh nich saya main sama kamu?”
“Kalau nggak boleh ngapain aku tadi ngomong gitu.”
“Wah kalo gitu aku minta sekarang yach, aku dari kemarin bener-bener nggak tahan nich.”
“Terserah kamu aja, soalnya aku juga nafsu sama kamu nich, tapi kamu masih ada kondom khan? Aku nggak mau ah kalau nggak pakai kondom, soalnya aku ini kayaknya dalam masa subur nich.”
“Wah kayaknya udah habis tuh, aku pake tadi malam untuk onani. Kalau gitu aku beli dulu dech.”
Setelah sarapan saya segera ke apotek membeli kondom isi 12 warna hitam lalu pulang.
“Nich kondomnya udah ada nich, so bisa khan mulai sekarang.”
“Wah udah nggak sabaran yach?”
“Ya iyalah, gimana mau sabaran kalau udah dikasih lampu hijau kayak gitu. Aku bawa kamu ke kamar yach!”
“Boleh.”
“Wah udah nggak sabaran yach?”
“Ya iyalah, gimana mau sabaran kalau udah dikasih lampu hijau kayak gitu. Aku bawa kamu ke kamar yach!”
“Boleh.”
Lalu saya menggendong Kiki ke kamar sambil berciuman. Setelah di
kamar saya membaringkan Kiki di tempat tidur, lalu saya menutup pintu.
Setelah menutup pintu saya menuju ke ranjang dan melihat Kiki yang sudah
terlentang pasrah. Tanpa membuang kesempatan lagi saya dan Kiki segera
saling berpelukan, saling meraba dan saling berciuman. Rupanya ciuman
Kiki tersebut sudah sangat hebatnya. Dia sepertinya sudah berpengalaman
dalam kiss. Setelah berciuman beberapa waktu saya mulai melepaskan baju
dan rok Kiki dengan perlahan-lahan sambil tetap berciuman.
Setelah bajunya terlepas terlihat dadanya yang sangat luar biasa.
Saya sambil menelan ludah beberapa kali melihat dadanya yang besar yang
masih tertutup tersebut. Dadanya itu sepertinya berukuran 36B. Dengan
tidak sabar lagi saya segera membuka penutup dadanya dan terlihatlah
dadanya yang sangat indah tersebut. Tanpa basa basi lagi dan tanpa
meminta ijin saya langsung meraba, meremas dan mengisap dadanya. Hal itu
membuat Kiki merintih-rinih kenikmatan. “Oh.. uhh.. ohh pelan-pelannhh
oohh..”
Kemudian saya mulai meraba-raba celana dalamnya yang nampaknya sudah
basah. Melihat saya meraba-raba bagian vaginanya yang masih tertutup
celana dalam kemudian dia melepaskan sendiri celana dalamnya. Wow,
tampaklah vaginanya yang indah dan seperti perawan (belakangan baru saya
mengetahui bahwa dia mempunyai obat yang dapat merapatkan vagina).
Bulu-bulunya yang tidak tebal tetapi juga tidak tipis. Bulu-bulu
kelaminnya sangat rapi menambah keindahannya. Segera saya mencium dan
menjilat vaginanya yang membuat dia semakin merintih kenikmatan.
Tangannya menjambak rambur saya sambil sesekali juga meremas bantal,
seprei dan sebagainya. Sedangkan tangan saya tetap meraba-raba dadanya
yang montok itu. Sambil tetap menjilat-jilat vaginanya yang sudah
semakin basah itu, saya mulai melepas pakaian saya satu persatu. Baju
dan celana begitu terlepas langsung dilempar begitu saja oleh Kiki.
Jeritan kenikmatannya makin menjadi-jadi ketika saya mencoba memasukkan
jari saya ke dalam vaginanya. Hal itu membuat dia tampaknya semakin
tidak tahan.
Saya melakukan secara begantian. Memasukkan jari lalu menjilat dan
seterusnya, hingga akhirnya, “Auhh.. aahh.. oohh.. aauu keluar..” terasa
ada cairan hangat yang keluar dari vaginanya. Saat Kiki mencapai
orgasme dia sampai mendekap kepala saya dengan kedua pahanya sehingga
kepala saya terjepit di vaginanya, sehingga saya sempat merasakan cairan
Kiki yang benar-benar tiada duanya.
Setelah itu Kiki terkulai lemas, sedangkan saya belum apa-apa. Namun
saya membiarkan dia dulu untuk meresapi keindahan yang baru dicapainya
sambil menunggu dia kembali lagi. Dan benar, 5 menit kemudian tampaknya
dia mulai bergairah kembali. Kiki langsung melepas celana dalam yang
saya kenakan, lalu dia menyuruh saya berbaring. Sambil berbaring dia
menjilat-jilat seluruh tubuhku membuat saya merasa keenakkan dan membuat
saya melenguh berulang-ulang kali. Lalu semakin lama ciuman dan jilatan
Kiki makin ke bawah, dan akhirnya sampai ke daerah penis. Penis saya
waktu itu sudah tegak sekali karena ciuman Kiki yang dari tadi.
Lalu Kiki mulai memasukkan penisnya ke dalam mulutnya dan,
“Ohhhhh.. iihhhh..” hisapannya benar-benar luar biasa, tidak pernah saya rasakan sebelumnya dengan wanita manapun.
Dia sangat pandai dalam mempermainkan penis saya. Kadang-kadang
dikulum bagian kepalanya lalu bagian bawah kepala lalu buah zakarku dan
kadang-kadang pula disertai remasan yang tidak terlalu pelan tetapi
tidak terlalu keras. Hal itu benar-benar membuat saya merasa kenikmatan
bercinta.
Hisapan Kiki yang luar biasa itu membuat saya ingin segera memulai
permainan yang sesungguhnya. Akhirnya saya bangkit berdiri dan
membaringkan Kiki. Saya menyempatkan mencium bibir Kiki, meremas dadanya
dan mencium vaginanya. Dan rupanya vaginanya sudah kembali basah.
Setelah itu saya mengambil posisi yang tepat untuk memasukkan penis saya
ke vagina Kiki. Tetapi Kiki memperingatkan saya untuk memakai kondom.
Lalu saya mengambil kondom yang tadi sudah saya beli dan segera
memasangkan pada penis saya.
Setelah siap, Kiki yang sedang berbaring mengambil bantal untuk
ditaruh di bawah pantatnya dan saya segera duduk dan siap untuk
menembakkan penis saya ke arah vaginanya. Pertama kali saya menyodokkan
penis saya, tidak masuk. Lalu untuk kedua kalinya saya menyodoknya masuk
dan rupanya tepat sasaran masuk ke dalam vagina Kiki. Saya
memasukkannya perlahan-lahan mulai kepalanya, lalu masuk setengahnya dan
akhirnya masuk seluruhnya, dan ketika saya mulai memasukkannya hal
tersebut membuat Kiki menjerit kenikmatan.
Saya dan Kiki sama-sama bergoyang penuh kenikmatan. Kadang-kadang
saya meraba-raba dadanya atau bulu vaginanya sambil tetap
mengeluar-masukkan penis saya ke dalam vagina Kiki dan memastikannya
penis saya tidak keluar dari sarungnya. Setelah 10 menit kemudian Kiki
meminta saya untuk mengganti posisi. Dia menyuruh saya berbaring lalu
dia duduk di atas sambil bergoyang. Katanya posisi itu membuat dia cepat
mencapai puncak klimaksnya. Dalam posisi itu kadang-kadang kami saling
berpagutan, lalu aku meraba-raba dadanya yang sangat saya sukai
bentuknya dan ukurannya.
Tidak lama kemudian terasa di penis saya yang berada di dalam vagina
Kiki ada cairan kenikmatan. Rupanya Kiki telah mencapai klimaksnya untuk
yang kedua kalinya. Semenit kemudian saya merasa juga akan mencapai
klimaksnya maka saya mulai menggerakkan badan saya dengan cepat dan
“Croott..” sperma saya keluar dengan banyak dan segera saya cabut penis
saya yang bersarung itu dari vagina Kiki. Lalu Kiki melepas kondom yang
saya gunakan itu dan kemudian dia menjilat penis saya. Sejenak kami
hening merasakan kenikmatan yang baru kami rasakan dan akhirnya kami
tertidur.
Saya dan Kiki melakukan kegiatan seks itu sebanyak delapan kali.
Pertama dan kedua di kamar tidur saya. Ketiga di kamar mandi. Keempat,
kelima sapai ke delapan di hotel tempat dia menginap. Kami benar-benar
merasakan kepuasan yang tiada tara. Kiki di Surabaya cuma 4 hari.
Kemudian dia pulang. Dan hari ini tanggal 15 Juli 2001 dia menikah
karena dijodohkan.
Saya akan menceritakan pengalaman pertama saya sewaktu SMU kelas 3 di
Surabaya dengan WTS dan pengalaman saya dengan pacar saya yang masih
virgin waktu bulan Desember 2000. Saya mengharapkan teman-teman dapat
memberitahukan ingin membaca pengalamanku yang mana? Waktu SMU atau
waktu sama pacar saya yang masih perawan?
Bagi teman-teman yang mempunya koleksi BF dan ingin dijual dapat
menghubungi saya dan bagi yang ingin kenalan silakan e-mail saya. Pasti
dibalas. Dan bagi rekan-rekan cewek yang bersedia mengajar teman saya
Tommy yang masih perjaka dapat pula menghubungi saya.
No comments:
Post a Comment