AGEN POKER
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa
Gadis yang usianya masih belasan tahun itu mempunyai wajah yang ayu dan
manis, namanya Melody entah kenapa jika melihat dirinya aku selalu ingin
bersetubuh dengannya, kemaluannya pasti masih sempit, jika memikirkan
hal itu nafsuku selalu menggebu ngebu, tinggal nunggu waktu saja soal
itu “dalam hatiku”
Hari itu aku sedang nonton film semi panas, setelah selesai aku
mendengar suara Melody yang memecahkan konsentrasiku, dengan kaget aku
tercengang mendegar bahwa Melody bilang
“Om itu apa yang menonjol di celana”kok bisa begitu kata Melody sambil menunjuk ke arah kemaluanku yang tegang.
“Iya nih Melody, tapi biarin saja deh, gimana dengan filmnya?” jawabku santai.
“BKrisna kok Oom, persis seperti apa yang papa dan mama lakukan, dan
Melody ada beberapa pertanyaan buat Oom nih”. Melody sepertinya ingin
menanyakan sesuatu.
“Pertanyaannya apa?” tanyaku.
“Kenapa sih, kalo olahraga gituan harus masukin titit ke apa tuh, Melody ngga ngerti?” tanya Melody.
“Oh itu.., itu namanya titit dimasukkan ke lubang kencing atau
disebut juga lubang vagina, pasti papa Melody juga melakukan hal itu ke
mama kan?” jawabku menerangkan.
“Iya benar Oom, papa pasti masukin tititnya ke lubang yang ada pada vagina mama”. Melody membenarkan jawabanku.
“Itulah seninya olahraga beginian Melody, bisa dilakukan sendiri,
bisa juga dilakukan berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa”. kataku
memberi penjelasan ke Melody.
“Melody sudah boleh ngga Oom.. melakukan olahraga seperti itu?” tanya
Melody lagi. Ouw.. inilah yang aku tunggu.. dasar rejeki.. selalu saja
datang sendiri.
“Boleh sih, dengan satu syarat jangan bilang sama mama dan papa”.
jelasku. Terang saja aku membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan.
“Melody harus tahu, jika Melody melakukan olahraga beginian akan merasa lelah sekali tetapi juga akan merasakan enak”. tambahku.
“Masa sih Oom? Tapi kayaknya ada benarnya juga sih, Melody lihat
sendiri mama juga sepertinya merasa lelah tapi juga merasa keenakan,
sampai menjerit-jerit lho Oom, malahan kadang seperti mau nangis.”
Melody yang polos rupanya sudah mulai tertarik dan sepertinya ingin tahu bagaimana rasanya.
“Emang gitu kok. Ee, mumpung masih siang nich, mama Melody juga masih
lama pulangnya, kalo Melody memang ingin olahraga beginian, sekarang
saja gimana?” aku sudah tidak sabar ingin melihat pesona kemaluannya
Melody, pastilah luar biasa.
“Ayolah!” Melody mengiyakan.
Memang rasa ingin tahu anak gadis seusia Melody sangatlah besar. Ini
adalah hal baru bagi Melody. Segera saja kusiapkan segala sesuatunya di
otakku. Aku ingin Melody merasakan apa yang belum pernah dirasakan
sebelumnya.
Kaos singlet yang menempel di tubuhku telah kulepas. Aku sudah
telanjang bulat dengan batang kejantananku mengacung-ngacung keras dan
tegang. Baru pernah seumur hidupku, aku telanjang di hadapan seorang
gadis belia berumur 12 tahun.
Melody hanya tersenyum-senyum memandangi batang kemaluanku yang
berdiri dengan megahnya. Mungkin karena kebiasaan melihat papa dan
mamanya telanjang bulat, sehingga melihatku telanjang bulat merupakan
hal yang tidak aneh lagi bagi Melody.
Kusuruh Melody untuk membuka seluruh pakaiannya. Awalnya Melody
protes, tetapi setelah kuberitahu dan kucontohkan kenapa mama Melody
telanjang bulat, dan kenapa ceweknya Tarzan juga telanjang bulat, sebab
memang sudah begitu seharusnya. Akhirnya Melody mau melepas pakaiannya
satu persatu. Aku melihat Melody melepaskan pakaiannya dengan mata tidak
berkedip.
Pertama kali, lepaslah pakaian sekolah yang dikenakannya, lalu rok
biru dilepaskan juga. Sekarang Melody tinggal mengenakan kaos dalam dan
celana dalam saja. Di balik kaos dalamnya yang cukup tebal itu, aku
sudah melihat dua benjolan kecil yang mencuat, pastilah puting susunya
Melody yang baru tumbuh.
Baru saja aku berpikiran seperti itu, Melody sudah membuka kaos
dalamnya itu dan seperti apa yang kubayangkan, puting susu Melody yang
masih kuncup, membenjol terlihat dengan jelas di kedua mataku. Puting
susu itu begitu indahnya.
Lain sekali dengan yang biasa kulihat dan kurasakan dari wanita malam
langgananku, rata-rata puting susu mereka sudah merekah dan matang,
sedangkan ini, aku hanya bisa menelan ludah.
Payudara Melody memang belum nampak, sebab karena faktor usia. Akan
tetapi puting susunya sudah mulai menampakkan hasilnya. Membenjol cukup
besar dan mencuat menantang untuk dinikmati. Warna puting susu Melody
coklat kemerahan, aku melihat puting susu itu menegang tanpa Melody
menyadarinya.
Lalu Melody melepaskan juga celana dalamnya. Kembali aku dibuatnya
sangat bernafsu, kemaluan Melody masih berupa garis lurus, seperti
kebanyakan milik anak-anak gadis yang sering kulihat mandi di sungai.
Vagina yang belum ditumbuhi bulu rambut satu pun, masih gundul. Aku
sungguh-sungguh melihat pemandangan yang menakjubkan ini.
Terbengong-bengong aku dibuatnya.
AGEN POKER TERPERCAYA
“Oom, udah semua nih, udah siap nih Oom.” Aku tersentak dari lamunan begitu mendengar Melody berbicara.
“Oke, sekarang dimulai yaaa?” Kuberi tanda ke Melody supaya tiduran di sofa.
Pertama sekali aku meminta ijin ke Melody untuk menciuminya, Melody
mengijinkan, rupanya karena sangat ingin atau karena Melody memang sudah
mulai menuruti nafsunya sendiri, aku kurang tahu.
Yang penting bagiku, aku merasakan perawannya dan menyetubuhinya
siang ini. Aku ciumi kening, pipi, hidung, bibir dan lehernya. Kupagut
dengan mesra sekali. Kubuat seromantis mungkin. Melody hanya diam seribu
bahasa, menikmati sekali apa yang kulakukan kepadanya. Setelah puas aku
menciuminya,
“Melody, boleh ngga Oom netek ke Melody?” tanyaku meminta.
“Tapi Oom, tetek Melody kan belon sebesar seperti punya mama.” kata Melody sedikit protes
“Ngga apa-apa kok Melody, tetek segini malahan lebih enak.” kilahku meyakinkan Melody.
“Ya deh, terserah Oom saja, asalkan ngga sakit aja.” jawab Melody akhirnya memperbolehkan.
“Dijamin deh ngga sakit, malahan Melody akan merasakan enak dan nikmat yang tiada tara.” jawabku lagi.
Segera saja kuciumi puting susu Melody yang kiri, Melody merasa geli
dan menggelinjang-gelinjang keenakan, aku merasakan puting susu Melody
mulai mengalami penegangan total. Selanjutnya, aku hisap kedua puting
susu tersebut bergantian.
Melody melenguh menahan geli dan nikmat, aku terus menyusu dengan
rakusnya, kusedot sekuat-kuatnya, kutarik-tarik, sedangkan puting susu
yang satunya lagi kupelintir-pelintir.
“Oom, kok enak banget nihhh oohhh enakkk” desah Melody keenakan.
Melody terus merancau keenakan, aku sangat senang sekali. Setelah
sekian lama aku menyusu, aku lepaskan puting susu tersebut. Puting susu
itu sudah memerah dan sangat tegangnya. Melody sudah merasa mabuk oleh
kenikmatan. Aku bimbing tangannya ke batang kemaluanku.
“Melody, kocok dong tititnya Oom Krisna”. aku meminta Melody untuk mengocok batang kemaluanku.
Melody mematuhi apa yang kuminta, mengocok-ngocok dengan tidak
beraturan. Aku memakluminya, karena Melody masih amatir, sampai akhirnya
aku justru merasa sakit sendiri dengan kocokan Melody tersebut, maka
kuminta Melody untuk menghentikannya.
Selanjutnya, kuminta Melody untuk mengangkangkan kedua kakinya
lebar-lebar, tanpa bertanya Melody langsung saja mengangkangkan kedua
kakinya lebar-lebar, aku terpana sesaat melihat vagina Melody yang
merekah.
Tadinya kemaluan itu hanya semacam garis lurus, sekarang di hadapanku
terlihat dengan jelas, buah klitoris kecil Melody yang sebesar kacang
kedelai, vaginanya merah tanpa ditumbuhi rambut sedikit pun, dan yang
terutama, lubang kemaluan Melody yang masih sangat sempitnya. Jika
kuukur, hanya seukuran jari kelingking lubangnya.
Aku lakukan oral sex dengan mulut, kuciumi dan hisap kemaluan Melody
dengan lembut, Melody kembali melenguh. Lenguhan yang sangat erotis.
Meram melek kulihat mata Melody menahan enaknya hisapanku di
kemaluannya. Kusedot klitorisnya. Melody menjerit kecil keenakan, sampai
tidak berapa lama.
“Oom, enak banget sih, Melody senang sekali, terussinnn” pinta Melody.
Aku meneruskan menghisap-hisap vagina Melody, dan Melody semakin
mendesah tidak karuan. Aku yakin Melody hampir mencapai puncak orgasme
pertamanya selama hidup.
“Oommm ssshhh Melody mau pipis nich..” Melody merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar, seperti ingin kencing.
“Tahan dikit Melody tahan yaaa sambil aku terus menjilati, dan menghisap-hisap kemaluannya.”
“Udah ngga tahan nich Oommm aahhh” Tubuh Melody mengejang.
Tangan Melody berpegangan ke sofa dengan erat sekali, kakinya
menjepit kepalaku yang masih berada di antara selangkangannya. Melody
ternyata sudah sampai pada klimaks orgasme pertamanya. Aku senang
sekali, kulihat dari bibir lubang perawannya merembes keluar cairan
cukup banyak. Itulah cairan mani nikmatnya Melody.
“Oohhh Oom Krisna Melody merasa lemes dan enak sekali apa sih yang
barusan Melody alami, Oom?” tanya Melody antara sadar dan tidak.
“Itulah puncaknya Melody.., Melody telah mencapainya, pingin lagi ngga?” tanyaku.
“Iya.. iya.. pingin Oom” jawabnya langsung.
Aku merasakan kalau Melody ingin merasakannya lagi. Aku tidak
langsung mengiyakan, kusuruh Melody istirahat sebentar, gairahsex.com
kuambilkan semacam obat dari dompetku, obat dopping dan kusuruh Melody
untuk meminumnya. Karena sebentar lagi, aku akan menembus lubang
perwannya yang sempit itu, jadi aku ingin Melody dalam keadaan segar
bugar. Tidak berapa lama, Melody kulihat telah kembali fit.
“Melody tadi Melody sudah mencapai puncak pertama, dan masih ada satu
puncak lagi, Melody ingin mencapainya lagi kan..?” bujukku.
“Iya Oom, mau dong” Melody mengiyakan sambil manggut-manggut.
“Ini nanti bukan puncak Melody saja, tetapi juga puncak Oom Krisna, ini finalnya Melody” kataku lagi menjelaskan.
“Final?” Melody mengernyitkan dahinya karena tidak paham maksudku.
“Iya, final.., Oom ingin memasukan titit Oom ke lubang vagina Melody,
Oom jamin Melody akan merasakan sesuatu yang lebih enak lagi
dibandingkan yang tadi.” akhirnya aku katakan final yang aku maksudkan.
“Ooh ya, tapi.. Oom.. apa titit Oom bisa masuk tuh? Lubang vagina
Melody kan sempit begini sedangkan tititnya Oom.. gede banget gitu”
Melody sambil menunjuk lubang nikmatnya.
“Pelan-pelan dong, ntar pasti bisa masuk kok.. cobain ya..?” pintaku lagi.
“Iya deh Oom” Melody secara otomatis telah mengangkangkan kakinya selebar-lebarnya.
Kuarahkan kepala kemaluanku ke lubang vagina Melody yang masih super
sempit tersebut. Begitu menyentuh lubang nikmatnya, aku merasa seperti
ada yang menggigit dan menyedot kepala kemaluanku, memang sangat sulit
untuk memasukkannya.
Sebenarnya bisa saja kupaksakan, tetapi aku tidak ingin Melody
merasakan kesakitan. Kutekan sedikit demi sedikit, kepala kemaluanku
bisa masuk, Melody mengaduh dan menjerit karena merasa perih. Aku
menyuruhnya menahan.
Efek dari obat dopping itu tadi adalah untuk sedikit meredam rasa
perih, selanjutnya kutekan kuat-kuat. Blusss Melody menjerit cukup
keras,
“Ooommm tititnya sudaaahhh masuk kkaahhh?”
“Udah sayang tahan ya” kataku sambil mengelus-ngelus rambut Melody.
Aku mundurkan batang kemaluanku. Karena sangat sempitnya, ternyata
bibir kemaluan Melody ikut menggembung karena tertarik. Kumajukan lagi,
kemudian mundur lagi perlahan tetapi pasti.
Beberapa waktu, Melody pun sepertinya sudah merasakan enak. Setelah
cairan lendir kenikmatan Melody yang ada di lubang perawannya semakin
membanjir, maka lubang kenikmatan itu sudah sedikit merekah. Aku
menggenjot maju mundur dengan cepat.
“Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut. Enak sekali ternyata.” Hisapannya memang tiada duanya.
Aku merasa keringat telah membasahi tubuhku, kulihat juga keringat
Melody pun sudah sedemikian banyaknya. Sambil kuterus berpacu, puting
susu Melody kumainkan, kupelintir-pelintir dengan gemas, bibir Melody
aku pagut, kumainkan lidahku dengan lidahnya.
Aku merasakan Melody sudah keluar beberapa kali, sebab aku merasa
kepala batang kemaluanku seperti tersiram oleh cairan hangat beberapa
kali dari dalam lubang surga Melody.
Aku ganti posisi. Jika tadi aku yang di atas dan Melody yang di
bawah, sekarang berbalik, aku yang di bawah dan Melody yang di atas.
Melody seperti kesetanan, bagaikan cowboy menunggang kuda, oh enak
sekali rasanya di batang kemaluanku. Naik turun di dalam lubang surga
Melody.
Sekian lama waktu berlalu, aku merasa puncak orgasmeku sudah dekat.
Kubalik lagi posisinya, aku di atas dan Melody di bawah, kupercepat
gerakan maju mundurku. Lalu aku peluk erat sekali tubuh kecil dalam
dekapanku, kubenamkan seluruh batang kemaluanku. Aku menegang hebat.
“ Crruttt crruttt” Cairan maniku keluar banyak sekali di dalam lubang
kemaluan Melody, sedangkan Melody sudah merasakan kelelahan yang amat
sangat.
Aku cabut batang kemaluanku yang masih
tegang dari lubang kemaluan Melody. Melody kubiarkan terbaring di sofa.
Tanpa terasa, Melody langsung tertidur, aku bersihkan lubang kelaminnya
dari cairan mani yang perlahan merembes keluar.
Kukenakan kembali semua pakaiannya, lalu
kubopong gadis kecilku itu ke kamarnya. Aku rebahkan tubuh mungil yang
terkulai lelah dan sedang tertidur di tempat tidurnya sendiri, kemudian
kucium keningnya. Terima kasih Melody atas kenikmatannya tadi. Malam pun
tiba.
Keesokan harinya, Melody mengeluh
karena masih merasa perih di vaginanya, untungnya Tante Linda tidak
tahu. Hari berlalu terus. Sering kali aku melakukan olahraga senggama
dengan Melody, tentunya tanpa sepengetahuan Oom Japrak dan Tante Dina.
No comments:
Post a Comment