AGEN POKER
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa
Ini adalah kisahku ketika aku melakukan perjalanan yang panjang
dengan pesawat. Namaku Junior , aku saat ini berumur 29 tahun dan aku
memegang prusahaan orang tuaku yang bergerak dibidang ekspor impor bahan mentah. Selama 6 tahun aku mejalankan bisnis ini. Pulang
pergi dari Indonesia ke luar negri menjadi hal yang biasa. Namun baru
kali ini mendapatkan sesuatu yang berbeda di dalam pesawat. Sesuatu yang
akhirnya membuatku sangat ingin mengulanginya lagi dengan orang yang
sama.
Singkat cerita, ayah menyuruhku untuk berangkat ke amerika tepatnya
di argentina untuk mengurus bisnisnya dengan klien. Aku pun menurut dan
langsung menuju bandara untuk lagsung terbang, karena tiket dan
kelengkapan sudah diurus olehnya. Karena jarak yang jauh maka dari itu
penerbangan memakan waktu yang sangat lama. Hingga aku merasa bosan dan
ketika aku hendak beranjak dari kursi dudukku ada seseorang dengan nada
halus menyapaku.
” Excuse me, sir… ” sebuah suara halus menyapaku dengan ramah.
Ternyata seorang pramugari muda berwajah manis sedang tersenyum padaku. ”
Are you from upper deck? ” Aku mengangguk, ” Yeah… why? ” aku mengintip
name tag di dadanya.
“Mila Permata Putri … wah nama indonesia nih ! ” I am just checking
to see whether you need anything, because you have been looking out for
quiet a long time… ” jawabnya dengan sopan. ” Dari Indonesia ya kamu? ”
todongku. ” Lho… iya ! Bapak dari Indonesia juga? ” tanya lagi. ” Uh
kok Bapak sih… belum juga tua, kok dipanggil Bapak… panggil nama aja…
aku Joe… ” ” Oh… saya Mila… Bapak eh… mas mau ke buenos aires ya? ” kemudian kami ngobrol ngalor ngidul selama tigapuluh menit.
Ia sudah tinggal di luar negeri selama lebih dari empat tahun.
Aslinya dari Bandung. Umurnya baru 23. Belum punya pacar katanya. Kami
ngobrol sambil berdiri, lalu tiba-tiba seorang pramugari lain
menghampirinya dan sementara mereka mengobrol, aku mengambil segelas
wine yang disiapkan di galley (dapur) mereka.
” Yah… aku ditinggal sendiri deh, hehe… ” katanya setelah temannya
pergi. ” Lho, kenapa? ” ” Jam istirahat… tadi aku uda istirahat 3 jam…
dan habis ini giliran shift kedua istirahat. mestinya berdua-berdua,
tapi supervisorku katanya migraine jadi dia istirahat di first class.
Mungkin 2 jam lagi baru balik. Untung aja gak penuh… ” ” Oh… gitu… ya…
gapapa deh… aku temani… aku bosen banget dari tadi di atas… sebelahku
oom gendut yg ngorok melulu lagi… ”
Mila tertawa. Manis sekali wajahnya kalau tertawa. Dan aku mulai
meneliti tubuhnya. Sekitar 175 cm, berat badannya mungkin 60 dan
kulitnya putih sekali seperti orang Jepang. ” Kamu beneran nih belum
punya cowok?” tanyaku iseng. ” Lagi ga ada… soalnya cowok terakhir
membosankan banget. Dia ga fun dan old fashion… “
Lalu ia mulai bercerita tentang mantannya yang masih menganut adat
kuno, yang ga suka clubbing, pesta, minum dan tentu saja seks. Wajahnya
memerah ketika ia bercerita. ” Maaf ya, aku kok jadi cerita kayak gini…
hihi… habis memang mantanku itu orangnya aneh. Atau mungkin dia ga
tertarik sama aku ya… mungkin aku terlalu jelek ya… ” katanya
menerawang.
” Gak, kok… kamu cantik banget… dan… ” aku menatap matanya, ”
seksi… bodi kamu seksi banget. Daritadi aku membayangkan bodi kamu di
balik seragam itu… ” tambahku dengan berani. Mungkin aku mulai mabuk
karena dua gelas white wine. ” Masa? Kamu boong ya… Joe… aku kan ga
seksi. Toketku aja cuma 34B, hmmm ga seksi sama sekali deh… ” Aku
menatapnya dengan penuh napsu. 34B, boleh juga… ” Kalau kamu kasi aku
liat, aku mungkin bisa menilai apa bodi kamu seksi beneran atau gak… ”
tantangku.
Mila tampak terkejut. Tapi ia lalu melihat ke kiri ke kanan,
sekeliling kami agak gelap karena semua penumpang kelas bisnis nampaknya
tengah terlelap. Ia tersenyum padaku ,” Beneran nih? ” ” Sumpah… ” Lalu
ia memberi isyarat agar aku mengikutinya. Ia lalu mulai berjalan ke
arah toilet untuk orang handicapped, yang lebih luas daripada toilet
biasa. Ia menarikku masuk dan mengunci pintunya dari luar. Di dalam
toilet ternyata lebih bising daripada di luar, mungkin karena suara
mesin.
Aku langsung membuka seragam pramugarinya yang bagian atas. Dan
tampaklah dadanya yang indah menantang. Ia memakai bra seksi tanpa busa
berwarna hitam, putingnya tampak tegang dari balik bra itu. ” … kamu
seksi banget… ” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium
bibirnya yang ranum berlipstick pink. Mila membalas ciumanku dengan
penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding toilet. Tanganku
membekap dadanya dan memainkan putingnya dari luar bra nya. Mila
mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam. Aku lalu berusaha menarik
roknya sampai lepas, dan kini tampaklah tubuh ramping seksinya.
Tinggalah celana dalam dan bra berwarna hitam transparan serta sepatu
hak tingginya. Ia tampak amat seksi. “ u re so sexy, baby… ” bisikku di
telinganya.
AGEN POKER TERPERCAYA
Lalu tanganku langsung sibuk membuka kaitan bra nya, dan menciumi
lehernya yang indah. Mila mulai meraba bagian depan celana jeansku, dan
tampak senang menyentuh bagian itu sudah tegang. Setelah branya lepas,
aku langsung menciumi seluruh payudaranya. Kujilati putingnya yang
mengeras dan ia melenguh nikmat. Aku ingat, pacarku paling suka kalau
aku berlama-lama di putingnya. Tapi kali ini tidak ada waktu, karena
siapa saja bisa mengetuk pintu toilet, dan itu tentu sja mengganggu.
Mila mulai berusaha membuka ikat pinggangku, dan kemudian
melorotkan celanaku sampai ke lantai. Ia menyentuh penisku yang keras
dari balik boxer kainku, dan mengusap biji pelirku. Kunaikan tubuh Mila
ke westafel dan kubuka celana dalamnya. Kuciumi perutnya dan kubuka
pahanya. Bulu kemaluannya rapi sekali. Mungkin ia suka bikini waxing
seperti cewek-cewek di luar pada umumnya. Kujilati memeknya dengan
nikmat, sudah sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari
cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dengan kuat.
Mungkin memang benar dia terlalu hyper, makanya mantannya bosan.
Kumasukan dua jari tanganku ke dalam memeknya, dan ia menjerit
tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan.
Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam liangnya, dan
jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya,
membiarkan aku melakukan dengan leluasa. Semakin aku cepat menggosok
klitorisnya, semakin keras desahannya. Sampai-sampai aku khawatir akan
ada orang yg mendengar dari luar.
Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati
memeknya. ” Ahhh… ahhh… I’m gonna come… Arghhhh… uhhh… yes… yes… baby… ”
ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat2. Dan
jari-jariku makin mengocok memeknya. Semenit kemudian, Mila benar-benar
orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya. Ia tersenyum
lalu mengambil jari2ku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan
nikmat.
Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, dan mencopot
boxerku dengan cepat. Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum
tegak benar. Jari-jarinya dengan lihay mengusap-ngusap bijiku dan
sesekali menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar.
Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu
dan nikmat.
Mila melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku.
Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dengan penuh gairah. Dadanya
naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan keras.
Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku
memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang
posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pinggangku.
Kupegang pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan kasar. Mila
tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong
kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya.
Ia melenguh ,” Oh… gitu Joe… gigit seperti itu… I feel sexy… ” Kugigit
dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di
lidahku. Tapi tampaknya Mila makin terangsang. penisku terus memompa
memeknya dengan cepat, dan kurasakan memeknya semakin menyempit… ” …
vaginamu kok menyempit gini,
sih mil???… Oh… shit… ” Ia tersenyum senang. Mungkin ia suka latian body
language, soalnya dulu mantanku yang guru BL, bisa mengatur memeknya
jadi sempit jadi gini, dengan latihan rutin. penisku keluar masuk
memeknya dengan lebih cepat, dan tiba-tiba mata Mila merem melek, dan ia
semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku
harus menutup mulutnya dengan sebelah tangannku. “Ngesex Memek Pramugari
HOT”
” Ah joe… You’re so… soo… Ohh… i am gonna come… i m gonna come…
again… Arghhh… Ohhhhh uhhhhhh… ” Mila orgasme untuk kedua kalinya dan
terkulai ke bahuku. Karena aku masih belum keluar, aku mencabut penisku
dari memeknya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap
westafel. Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. Mila
tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung
kutusuk penisku ke memeknya dari belakang. Ia mengeram senang, dan aku
bisa melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami. Ia tampak
terangsang, seksi dan acak-acakan. Make upnya luntur karena keringat,
tapi tubuh seksinya tampak sangat indah.
Aku mulai memompa memeknya dengan pelan, lalu makin cepat, dan
tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar,
sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya. ” yeah… I am
your bitch… fuck me real hard… please… “
“mil … aku juga mau keluar nih… ” ” oh tahan dulu… kasih aku…
penismu… tahan!!!!” Mila langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok
penisku dengan rakus. Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti
permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam
mulutnya. ” ArGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku tertahan. Mila menyedot
penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku,
tapi ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya
mengocok penisku dengan gerakan makin pelan.
Setelah Mila menjilat bersih penisku, ia memakaikan celana jeansku,
lalu memakai seragamnya sendiri. Ia membuka kompartemen di belakangnya,
dan mengeluarkan sisir dan makeupnya dari sana. Dalam waktu 5 menit, ia
sudah tampak seperti pramugari manis yang tadi pertama kulihat, bukan
wanita gila seks seperti barusan. Ia memberi isyarat agar aku tidak
bersuara, lalu perlahan-lahan membuka pintu toilet.
Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari belakang.
” Baiklah, Pak Joe… saya harus siap-siap untuk meal service
berikutnya, mungkin Bapak mau istirahat sejenak? ” godanya dengan nada
seksi. Aku tersenyum dan mengangguk setuju. Sebelum aku ke upper deck,
kucubit pantatnya dan ia memberiku ciuman yang sangat panas.
No comments:
Post a Comment